Search This Blog

Sunday, March 21, 2021

Gastroesophageal Reflux GERD

Omeprazole digunakan untuk mengobati masalah perut dan kerongkongan karena tingginya asam lambung. Omeprazole bekerja dengan menurunkan jumlah asam yang diproduksi di lambung. Dosis 2x1   20mg

** https://www.sehatq.com/obat/omeprazole

Obat ini digunakan untuk mengobati gejala penyakit gastroesophageal reflux (GERD) dan kondisi lain yang disebabkan asam lambung berlebih. Omeprazole juga digunakan untuk meningkatkan penyembuhan esofagitis erosif atau kerusakan pada kerongkongan akibat asam lambung.

Penggunaan omeprazole juga dapat dikombinasikan dengan antibiotik untuk mengobati tukak lambung yang disebabkan infeksi Helicobacter pylori (H. pylori).

Omeprazole (Omeprazol)
GolonganKelas terapi : Antasida, agen antireflux, dan antiulser. Klasifikasi Obat : Penghambat Pompa Proton (PPI).
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, kapsul, obat larut, injeksi
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Efek samping obat

Setiap penggunaan obat berpotensi menimbulkan efek samping. Jika efek samping memburuk, segera cari bantuan tenaga medis. Efek samping yang mungkin terjadi setelah menggunakan penggunaan omeprazole adalah:

  • Sakit kepala.
    Minumlah banyak air dan mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Hubungi dokter jika sakit kepala terus berlanjut.
  • Kesulitan buang air besar (sembelit).
    Konsumsi makanan yang seimbang dan minum beberapa gelas air setiap hari. Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti sayuran, buah segar, dan sereal.
  • Sakit perut.
    Hindari makanan kaya atau pedas. Jika gejala bertambah parah atau tidak kunjung hilang, segera hubungi dokter.
  • Diare.
    Minum banyak air. Jika gejala berlanjut atau menjadi parah, beri tahu dokter Anda.
  • Mual.
    Konsumsilah makanan ringan dan hindari makanan berat atau pedas. Minumlah obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsilah makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa, seperti makanan pedas.
  • Perut kembung.
  • Pasien yang mengalami patah tulang karena pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Batuk.
  • Kesemutan (paresthesia).
  • Infeksi saluran cerna.
  • Penurunan kadar kalium dalam darah.
  • Kekurangan vitamin B12, sehingga menyebabkan lemas, seriawan, kesemutan pada tangan atau kaki, serta mati rasa.
  • Ruam, peradangan pada kulit (dermatitis), dan gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Nyeri punggung.
  • Pusing hingga membuat penderitanya merasa seperti berputar (vertigo).
  • Penurunan kadar magnesium dalam tubuh (hipomagnesia).
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan defisiensi atau kekurangan vitamin B12.
  • Kelelahan.

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati penggunaan omeprazole pada kondisi:

  • Anak-anak.
  • Pasien lanjut usia.
  • Kehamilan dan menyusui.
  • Berisiko mengalami pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Gangguan fungsi hati.
  • Rendahnya penyerapan vitamin B12.
  • Lupus.

Omeprazole dapat menyebabkan gangguan ginjal. Konsultasikan dengan dokter jika Anda buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau ada darah pada urine setelah mengonsumsi omeprazole. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 25°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung. Jangan disimpan di tempat lembap.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap omeprazole.
  • Mengonsumsi obat nelfinavir.

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan omeprazole pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kadar magnesium rendah yang ditandai pusing, detak jantung tidak teratur, perasaan gelisah, kram otot, kejang otot, batuk, atau perasaan tersedak.
  • Timbul nyeri baru atau tidak biasa di pergelangan tangan, paha, pinggul, atau punggung.
  • Masalah pada ginjal, seperti sedikit atau tidak bisa buang air kecil, terdapat darah dalam urine, bengkak, dan penambahan berat badan yang cepat.
  • Sakit perut parah dan diare berair atau berdarah.
  • Gejala lupus yang baru terjadi atau memburuk, seperti nyeri sendi, serta ruam kulit di pipi atau lengan yang memburuk di bawah sinar matahari.
  • Kejang.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.

Omeprazole dapat mengalami interaksi dengan obat:

  • Digoxin.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar digoxin dalam tubuh, sehingga dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
  • Phenytoin.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar phenytoin, sehingga dapat menyebabkan mual dan muntah.
  • Cilostazol.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar dan efektivitas cilostazol, sehingga dapat memicu timbulnya efek samping, seperti pusing dan memar.
  • Methotrexate.
    Omeprazole dapat meningkatkan efek methotrexate dalam mengatasi radang sendi.
  • Ester ampisilin.
    Omeprazole dapat mencegah tubuh Anda menyerap antibiotik, seperti ampisilin dengan baik.
  • Diazepam.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar diazepam dan efektivitas diazepam dalam mengatasi kejang, sehingga meningkatkan gangguan kecemasan.
  • Citalopram.
    Omeprazole dapat meningkatkan jumlah citalopram di tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
  • Saquinavir.
    Omeprazole dapat sangat meningkatkan kadar saquinavir dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan efek samping, seperti mual dan diare.
  • Garam besi.
    Omeprazole dapat mencegah tubuh Anda menyerap sepenuhnya obat-obatan yang mengandung zat besi.
  • Warfarin.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar warfarin, sehingga dapat menyebabkan memar dan perdarahan.
  • Tacrolimus.
    Omeprazole dapat meningkatkan kadar tacrolimus dalam tubuh dan menyebabkan efek samping, seperti iritasi dan gatal.
  • Erlotinib.
    Omeprazole dapat mencegah tubuh Anda menyerap erlotinib dengan baik.
  • Ketokoconazole.
    Omeprazole dapat mencegah tubuh Anda menyerap ketoconazole dengan baik.
  • Mycophenolate mofetil (MMF).
    Omeprazole dapat mencegah tubuh Anda menyerap MMF dengan baik.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

========================

ZINC 20 MG 10 TABLET

Rp 4.900 - Rp 20.000
Harga berbeda di tiap apotik
ZINC 20 MG 10 TABLET
Indikasi Umum
Sebagai pelengkap cairan rehidrasi oral (CRO) utk mengganti cairan tubuh dan mencegah dehidrasi pd anak, & digunakan bersama dg cairan rehidrasi oral.
Deskripsi
ZINC TABLET adalah obat yang digunakan sebagai terapi tambahan pada kasus diare dan untuk memenuhi kebutuhan mineral.
Komposisi
Zinc sulfate 54.9 mg setara dengan zinc 20 mg
Dosis
Anak 6 bln-5 thn: 1 tab/hari; bayi 2-6 bln: 1/2 tab/hari.
Aturan Pakai
Sesudah makan

Konsumsi zinc pada penderita asam lambung

W

Well

Anggota
19 November 2019
23:47

Dok...saya punya riwayat asam lambung...boleh gag konsumsi zinc?

Dijawab oleh:

dr. Nadia Nurotul Fuadah

Dokter
20 November 2019
13:44

Alo Weli,

Terimakasih atas pertanyaannya.

Zink (seng) adalah mineral yang dibutuhkan tubuh untuk mempercepat penyembuhan luka, meningkatkan fungsi indera perasa dan indera penciuman, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu pertumbuhan sel, sekaligus mengurai karbohidrat. Orang yang mengalami diare berat, mengalami gangguan usus sehingga menyebabkan penyerapan zink terganggu, atau habis menjalani operasi besar berisiko mengalami kekurangan zink sehingga memerlukan asupan suplemen zink tambahan. Namun, meski termasuk obat bebas, Anda tidak disarankan mengkonsumsi suplemen zink sembarangan, terlebih dalam jangka panjang, tanpa saran dokter ya..

Orang yang memiliki riwayat mengalami penyakit asam lambung (dispepsia) tidak dilarang mengkonsumsi zink. Konsumsi suplemen ini perlu dilakukan dengan sangat hati-hati pada kondisi khusus, seperti ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak, penderita gangguan ginjal, atau juga orang dengan riwayat alergi terhadap zink.

Baiknya, sebelum mengkonsumsi suplemen zink, Anda periksakan dulu diri Anda ke dokter ya.. Sebelum itu, Anda bisa penuhi kebutuhan zink dengan lebih banyak mengkonsumsi daging sapi, kambing, ayam, kacang-kacangan, biji-bijian utuh, dan sereal yang telah terfortifikasi.

Semoga membantu ya..

Oleh:
dr. Nadia Nurotul Fuadah

No comments:

Post a Comment