Search This Blog
Friday, October 21, 2022
Bepergian ke luar negeri sendiri
Apa trikmu ketika bepergian ke luar negeri agar tidak kena tipu atau keluar biaya mahal? **Anita. Tukang Jalan...
Berbagi sedikit pengalaman tidak apa ya. Pelajari seluk beluk daerah-daerah dalam negara tersebut yang akan kamu kunjungi. Ini sangat penting, paling wajib dan harus diketahui oleh setiap orang yang akan berkunjung ke salah satu negara (asing) buat kita, apalagi berwisata ke sana sendirian atau tanpa jasa travel negara tersebut. Saya menyebutnya wisata mandiri.
Usahakan beberapa bulan (buat saya 3 bulan cukup) untuk mengeksplor negara tersebut di internet. Dari pengalaman pengunjung dan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana. Akomodasi apa yang sebaiknya digunakan, yang aman dan tentunya nyaman di kantong.
Serta, keadaan cuaca/musim apa yang sedang berlaku di sana. Apakah musim panas, semi, dingin (jika negara yang akan kamu kunjungi memiliki 4 musim) sehingga tidak salah bawa kostum.
Booking tiket pesawat dan penginapan beberapa bulan sebelum keberangkatan.
Beberapa negara membutuhkan persyaratan yang berbeda-beda untuk kedatangan pengunjung dari negara-negara asing. Salah satunya tiket balik ke negara asal dan kesediaan tempat tinggal selama di negara tujuan.
Akan sangat membantu jika semuanya sudah rampung jadi tidak terburu-buru. Tidak jarang ada yang tertipu penginapan dan akomodasi karena tidak sedia sebelum keberangkatan dengan istilah lihat di sana saja nanti. Padahal hal-hal tersebut akan membuat kita berpikir bagaimana cara tercepat untuk menanggulanginya yang tentunya pasti keluar duit lebih banyak.
Biasakan membuat back up surat-surat dokumentasi.
Baik paspor, visa, tiket pesawat, tanda booked penginapan dan dokumen penting lainnya.
Back up dengan membuat kopiannya, kemudian kirim ke email sendiri, teman atau keluarga yang bisa kamu hubungi.
Kita tidak tahu apa yang terjadi di negara orang, kehilangan atau tercecernya dokumen penting bisa terjadi. Untuk itu back up-an itu akan sangat membantu saat mengurus surat keterangan dari pihak yang berwenang di negara tersebut nantinya.
Ketahui kurs/nilai tukar mata uang mereka ke rupiah.
Tentunya untuk mengetahui budget yang harus disiapkan. Untuk biaya selama perjalanan dan (mungkin) biaya oleh-oleh yang ingin kamu habiskan nantinya.
Saat ini semua sudah serba mudah, bisa kamu tukar langsung di Indonesia atau tukar/tarik tunai via ATM di negara tujuan, dengan syarat kartu ATM Bank kamu mendukung untuk tarik tunai di negara tersebut, sudah bertuliskan visa, contohnya.
Ketahui pula menggunakan sistem telekomunikasi apa.
Nomor kamu akan otomatis tidak berfungsi di Negara tujuan (jika tidak mengatifkan sistem rooming, walaupun ada yang otomatis aktif). Untuk itu perlu kamu cari bagaimana penggunaan alat telekomunikasi di sana.
Contoh di Thailand, kamu bisa membeli kartu sekali pakai yang dijual banyak di bandara dengan nomor paspor sebagai syarat registrasi. Ada pilihan paket dan harga yang beragam. Pemakaian 7 hari, 2 minggu atau sebulan, misalnya.
Akan berguna saat kamu sedang eksplor tempat-tempat wisata yang jauh dari penyedia wi-fi, untuk melihat maps atau memesan transportasi online. Kalau untuk di penginapan, baik itu hotel ataupun motel sudah (hampir) semua menyediakan wi-fi yang mumpuni, kok.
Pelajari sedikit bahasa mereka.
Setidaknya bagaimana kamu mengucapkan terima kasih, maaf dan minta tolong. Salah satu trik lama juga agar meninggalkan kesan ramah dan menyukai negara mereka.
Tidak bisa dipungkiri semua orang akan senang jika ada orang asing yang berbicara dengan kita menggunakan bahasa lokal walaupun itu terbata-bata. Dan rasanya akan sulit menolak untuk sekedar mendengar apa yang dimaksud si orang tersebut.
Berlaku bersahabat/ramah, tapi tetap waspada dan berani berkata tidak.
Di negara-negara tertentu keramahan dianggap peluang kejahatan. Kenapa begitu, karena terlalu ramah bisa dijadikan sasaran empuk penipuan oleh orang-orang lokal yang (biasa) menipu.
Tawaran-tawaran menjanjikan, yang murah tapi menyenangkan bisa menjadi awal malapetaka. Tidak hanya di film, dalam kenyataan pun sering terjadi. Memang kadang sangat menggangu ketika mereka berbut menawarkan jasa, seperti jasa taxi di Bandara tertentu, misalnya.
Namun, berani berkata tidak dan terima kasih kemudian berlalu adalah langkah awal menyelamatkan diri dan uangmu.
Jangan pecicilan.
Di negara kita sendiri mungkin kita bisa jadi jagoan, tapi bukan di negara orang. Hargai dan ikuti setiap peraturan mereka. Seperti kata pepatah, di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. Jangan karena arogansimu yang secuil itu menyebabkan negaramu dipermalukan.
Selain makian yang didapat, ada juga yang memberlakukan bayar sanksi sekian duit. Sudah apes, rugi banyak lagi.
Bawalah barang-barang yang diizinkan dan tidak terlalu berlebihan.
Masih banyak orang berpikiran, jika belum makan nasi namanya belum makan. Sehingga banyak orang yang membawa segala peralatan memasak ke luar negeri (duh, mau dibilang udik nanti dikira sombong, tapi begitu kenyataannya).
Di luar negeri sudah banyak kok restoran-restoran penyedia nasi, masakan Asia bahkan Indonesia sudah bisa ditemukan di sana, ada nasinya kok, hanya memang harganya kadang mengejutkan. Tapi, pergi berlibur ke luar negeri pasti sudah punya budget khusus kan ya dan tujuannya juga buat bersenang-senang, ngapain nyusahin diri sampai harus membawa pemasak nasi dan beras segala ke sana, duh.
Dan, jangan membawa barang yang menurutmu biasa saja (misalnya membawa benda bentuk cairan lebih dari yang diizinkan) padahal tidak di negara tujuan, nanti bisa disinyalir sebagai barang berbahaya atau sengaja tidak mematuhi aturan, selain kamu bisa ditahan dan barang kamu dibuang/dihancurkan, denda yang hendak dibayarkan juga lumayan besar, rugi.
Pelajari soal bahan makanan negara tersebut.
Jika kamu beragama Islam atau Yahudi, misalnya, kehalalan makanan adalah hal wajib bukan. Mulai cari-cari bahan apa yang dipakai untuk memasak satu makanan di negara tersebut, tinggal cari di google, mudah.
Jangan nanti sampai di sana kamu makan semuanya dan melanggar ajaran agamamu atau malah tidak makan sama sekali karena baru tahu bahwa makanan itu tidak halal.
Jika ada teman/kenalan boleh dimanfaatkan (dalam hal positif, loh ya)
Tambahan nice trik dari Mas Revo : Usahakan mencari teman, saudara/kenalan baik yang tinggal di negara tersebut. Minta saran, atau jika tidak merepotkan, gunakan jasa teman tersebut sebagai tour guide terpercaya.
Jika mereka repot, jangan memaksa, cukup minta petunjuk dari mereka.
Siapkan layanan seperti makan, transport dan juga tanda terima kasih yang sangat pantas.
Sedikit tips dari saya :
Bawalah tas kecil yang bisa kamu sandang dengan aman tanpa kececer, yang isinya dokumen-dokumen penting seperti, paspor, ponsel dan uang tunai.
Bawa power bank dan ketahui bentuk adaptor/colokan mereka, karena colokan setiap negara selalu berbeda-beda.
Perhatikan selalu tas/koper/ranselmu di Bandara, jika tidak kehilangan, banyak juga orang yang berniat jahat menitipkan sesuatu di sana tanpa sepengetahuanmu.
Selalu perhatikan warning, aba-aba dan petunjuk di setiap tempat yang kamu kunjungi.
Berpakaian yang tidak terlalu mencolok, sehingga tidak menajadi bahan perhatian.
Jangan menggunakan barang-barang (perhiasan) yang bisa mengundang petaka.
Gunakan sunblock (jika mataharinya melotot sepanjang masa).
Pelajari cara packing yang menghemat isi koper/ranselmu, banyak di youtube.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment