Mengurus Visa China
Pagi itu sebelum berangkat ke kantor, saya ijin dulu dengan Bos, karena hari ini saya akan datang agak siang, mau mengurus aplikasi visa China di Mega Kuningan. Sebetulnya, baru kali ini saya mengurus visa. Selama ini negara-negara yang saya kunjungi adalah negara-negara yang nggak butuh visa, alias bebas visa. Sehingga belum tahu bagaimana prosedurnya, dan yang lebih parah lagi, tempat untuk mengurusnya pun masih belum saya ketahui.Ketika saya mencari melalui mesin pencari Google, bahwa untuk mengurus visa China adalah di Kedutaan Besarnya. Tetapi ketika saya kesana, rupanya saat ini sudah tidak lagi di situ. Saat ini untuk pengelolaan pengurusan visa tersebut sudah dialihkan di Chinese Visa Application Service Center (CVASC), yang lokasinya tidak jauh dari Kedutaan Besar China, tepatnya yaitu di East Building.
Saya tidak tahu, sejak kapan pengalihan tersebut, tetapi yang pasti, saat ini untuk pengurusan tersebut ada tambahan biaya layanan yang berlaku sejak tanggal 10 Maret 2010. Biaya layanan ini tergantung pada waktu penyelesaian, kalau yang standar cuma Rp 240.000,- (4 hari kerja), yang kilat Rp 400.000,- (2 hari kerja), dan yang super kilat Rp 500.000,- (yaitu pengambilan pada hari yang sama).
Supaya bisa lebih hemat, saya memilih layanan standar. Mengingat rencana backpackingnya sendiri masih 2 bulan lagi. Suasana kantornya cukup ramai, kebanyakan dari mereka adalah para pekerja travel (kurir) yang sedang mengurus visa clientnya.
Beruntung semalam saya sudah mendownload formulirnya lebih dulu di http://chinese-embassy.com/visa_form.htm. Demikian juga pas foto ukuran 4 x 6 pun yang saya print sendiri, sudah saya siapkan. Sehingga ketika kesana, hanya tinggal memasukan saja formulir yang sudah saya isi tersebut, beserta pasport aslinya.
Katanya untuk mengurus visa China, harus menunjukkan tiket return, bukti booking hotel di China, dan bukti rekening 3 bulan terakhir dengan nilai di atas USD 2.000,- atau yang setara. Ribet juga ternyata. Mungkin, saat itu China sedang menghadapi olimpiade Beijing. Menurut saya, seharusnya jika alasannya Olimpiade, seharusnya dipermudah, bukan malah dipersulit. Atau bisa juga karena kasus Tibet. Tetapi kalau ini alasannya, bisa jadi ya. Karena saat itu di Tibet sedang ada demo besar-besaran, menuntut kemerdekaan Tibet.
Tetapi yang pasti, ketika saya mengajukan aplikasi, tidak sesulit yang diceritakan. Tidak ditanya tiket return, padahal kalaupun diminta, saya sudah siapkan loh, walaupun Cuma tiket ekonomi promo. Saya juga sudah siapkan bukti booking hotel di Chengdu, walaupun bookingnya cuma US$ 2 melalui hostelworld.com. Yang tidak saya siapkan cuma bukti rekening saja hehehe… Tetapi semuanya tidak diminta oleh petugas loket.
Pada formulis saya tulis, bahwa kota-kota yang rencananya akan dikunjungi di antaranya adalah: Chengdu, Lasha dan Shigatse.
“Aneh juga, kalau tidak ada masalah sama sekali,” pikir saya. Makanya saya pertegas kembali si petugas loket, “ benarkah tidak masalah? Jawab si petugas, “tidak apa-apa yang penting nanti hubungi saja No Telp : 0086-891-6834313 setelah sampai di Chengdu”.
Oh … ternyata, mengurus visa itu sederhana banget.
***
Jam sudah menunjukkan pkl 11.30 wib, saya pun segera bergegas menuju
kantor. Ketika hamper mendekati kantor, di pertengahan jalan, tiba-tiba
saja handphone saya berbunyi.“Halo Pak Hari, sebelumnya saya mohon maaf, karena saya salah menginformasikan ke Bapak, bahwa untuk memasuki Tibet, Bapak harus mengajukan ijin lebih dulu di Kedutaan Besar China. Mohon Pak Hari dapat mengambil kembali form aplikasinya”.
Apa yang saya khawatirkan ternyata terbukti. Saya bilang, bahwa, “hari ini saya tidak bisa, mungkin hari Senin, baru saya bisa ke sana lagi, karena hari ini harus segera masuk kantor. Dan sampai sana pun sudah terlalu sore”.
Senin pagi, saya sudah berada di Kedutaan Besar China, dan kepada salah seorang staf kedutaan, ketika di wawancara dan saya sampaikan maksud dan tujuan saya ke Tibet. Tetapi petugas pun tidak punya kewenangan untuk mengeluarkan ijin. Sipetugaspun menjelaskan bahwa Tibet adalah daerah terlarang untuk warga asing dan juga warga China sendiri, baik untuk tujuan wisata, kegiatan bisnis, maupun kegiatan keagamaan. Kalaupun akan melakukan kunjungan ke Tibet, untuk perijinan masuk ke sana yang dapat mengijinkan masuk adalah Administrasi Pariwisata Daerah Otonomi Daerah Tibet di antaranya di kota Chengdu. Tetapi itupun tidak bisa dilakukan perorangan, hanya bisa dilakukan oleh travel agent di sana dan dipandu oleh guide dari agen tersebut.
Saya pikir kebijakan China atas Tibet sudah berubah, ternyata China masih sangat sensitive atas isu politik masalah Tibet, sehingga beliau menyarankan agar tujuan kota-kota Tibet di hapus saja, agar aplikasi visa ini bisa disetujui. Sedangkan untuk destinasi Tibetnya, nanti bisa minta ijin di kota Chengdu.
He he he … lucu juga, masa backpacker pake travel agent. Tidak mau berdebat, akhirnya saya hapus, dan saya masukan kembali ke Pusat Layanan Aplikasi visa China dengan tujuan minus Tibet, tetapi dengan tambahan kota Beijing, sebagai plan B.
Note: Alamat Pusat Layanan Aplikasi Visa China
Chinese Visa Application Service Center, di East Building, Jl Lingkar Mega Kuningan Blok E 3.2 Kav 1, Jakarta
Persyaratan pembuatan aplikasi visa
1. Paspor asli yang masih berlaku, paling sedikit 6 bulan sejak formulir permohonan diajukan dan masih terdapat halaman.
2. Satu lembar formulir permohonan visa yang dilengkapi dengan 1 foto ukuran paspor hitam putih atau berwarna.
3. Pemohon yang berencana tour ke Tibet, harus menghubungi administrasi pariwisata daerah otonomi daerah Tibet, Tel: 0086-891-6834313, Fax: 0086-891-6834632 dan memberikan formulir pemberitahuan visa yang dikeluarkan oleh pihak yang bersangkutan
Jam kerja
Senin – Jumat (Sabtu / Minggu tutup)
Penyerahan permohonan 09.00 – 15.00
Pembayaran dan pengembalian 09.00 – 16.00
Biaya pembuatan Visa
Single entry: Rp 300.000,-
Double entry: Rp 450.000,-
Multiple entry (6 bulan): Rp 600.000,-
Multiple entry (1 tahun): Rp 900.000,-
Biaya tambahan untuk pengambilan pada hari kedua/ketiga: Rp 200.000,-
Biaya tambahan untuk pengambilan pada hari yang sama: Rp 300.000,-
Biaya service permohonan: Servis umum, pengambilan pada hari kerja ke-4: Rp 240.000,-
Biaya service permohonan: Service kilat, pengambilan pada hari ke-2: Rp 400.000,-
Biaya service permohonan: Serice super kilat, pengambilan pada hari yang sama: Rp 500.000,-
No comments:
Post a Comment