Japan Rail Pass dan Shinkansen
HL | 21 October 2010 | 13:23**wisata.kompasiana.comJapan Rail Pass
Salah satu cara untuk keliling Jepang secara fleksibel dan ekonomis adalah dengan Japan Rail Pass. Pass yang dikeluarkan oleh Japan Railways Group (JR) ini bisa digunakan untuk menumpang hampir semua sarana transportasi (kereta, bus, bus antar kota, dan ferry) yang dimilki Japan Railways Group di seluruh Jepang.
Ada dua macam Japan Rail Pass, Green untuk kelas utama dan Ordinary untuk kelas biasa. Pass ini ada yang berjangka 7, 14 dan 21 hari. Sudah bertahun-tahun harga (dalam Yen) Japan Raill Pass ini relatif tidak berubah:
Macam Green Ordiary
Jangka Dewasa Anak Dewasa Anak
7 hari Y37.800 Y18.900 Y28.300 Y14.150
14 hari Y61.200 Y30.600 Y45.100 Y22.550
21 hari Y79.600 Y39.800 Y57.700 Y28.850
Pass yang memang khusus diperuntukkan para wisatawan dari manca negara ini harus dibeli di luar Jepang, melalui travel agent, kantor-kantor perwakilan Japan Airlines atau All Nippon Airways. Pada waktu membeli, si pembeli menerima Exchange Order (lihat foto di bawah), yang harus ditukar menjadi Japan Rail Pass di salah satu stasiun-stasiun Japan Railways Group (JR), termasuk stasiun di Terminal 2, Narita Airport dan stasiun di Kansai Airport. Pada waktu menukar, Exchange Order ini harus disertai paspor si pembeli, yang akan diperiksa status visanya, karena hanya pemegang paspor dengan visa berstatus ”temporary visitor” yang bisa membeli dan menggunakan Japan Rail Pass ini. Masa berlaku Japan Rail Pass ini dihitung mulai dari saat Exchange Order ditukar menjadi Japan Rail Pass.
Cara Memakai Japan Rail Pass
Hampir semua karcis kereta di Japang dijual lewat mesin karcis otomatis yang terdapat di setiap stasiun. Dan para penumpang masuk ke dan keluar dari stasiun lewat “automatic ticket-reading gate” yang umumnya tidak dijaga. Pemilik Japan Rail Pass tidak bisa masuk dan keluar lewat “automatic ticket-reading gate” karena tidak memiliki karcis yang bisa “dibaca” oleh automatic gate tersebut. Jadi ia harus masuk lewat “gate” yang dijaga oleh petugas dengan menunjukkan pass yang dimilikinya. Demikian juga pada waktu keluar dari stasiun. Pada foto di bawah, gate yang paling kanan adalah jalan masuk dan keluar bagi pemilik Japan Rail Pass. Tampak petugas di belakang loket kaca.
Meskipun Japan Rail Pass ini bisa dipakai sewaktu-waktu (dalam masa berlakunya) untuk menumpang di gerbong-gerbong kereta yang tempat duduknya tidak dipesan, untuk perjalanan yang jauh (untuk mana biasanya penumpang cenderung menggunakan kereta berkecepatan tinggi yang dikenal dengan nama Shinkansen) atau pada waktu-waktu tertentu (minggu-minggu akhir dan awal tahun, sekitar 27 April sampai 6 Mei yang dikenal sebagai Golden Weeks, dan sekitar 11 sampai 20 Agustus yang dikenal sebagai musim Obon Festival), disarankan untuk memesan tempat lebih dulu.
Pemesanan tempat ini bisa dilakukan di Travel Service Center (yang terdapat di banyak tempat di Jepang), Reservation Office (Midori-no-madoguchi) pada setiap stasiun JR, yang ditandai dengan gambar penumpang duduk dalam warna hijau (midori) seperti foto di atas, atau travel agents yang beraffiliasi dengan JR, dengan menunjukkan Japan Rail Pass, untuk mendapatkan karcis dengan nomor tempat duduk yang dialokasikan kepada sang pemesan.
Selain Japan Rail Pass, untuk wisata di kota Tokyo bisa dibeli Tokyo Metro Open Ticket, yang berlaku buat 9 jalur kereta bawah tanah di Tokyo Metropolitan. Pass yang berjangka 1 hari harganya Y600, dan yang berjangka 2 hari harganya Y980. Untuk menjangkau daerah yang lebih luas, misalnya mau melancong juga ke Yokohama dan Kamakura, bisa dibeli Holiday Pass. Pass ini berlaku selama sehari, dan hanya bisa digunakan pada hari Sabtu, Minggu atau hari-hari libur resmi. Karena itu dinamakan Holiday Pass. Buat wisata di dearah Kansai bisa dibeli Kansai Thru Pass yang berjangka 2 hari (dengan harga Y3800 untuk dewasa dan Y1900 untuk anak), atau berjangka 3 hari (dengan harga Y5000 untuk dewasa dan Y2500 untuk anak). Dengan Kansai Thru Pass ini kita bisa naik kereta, kereta bawah tanah (selain jalur JR) serta bus di Osaka, Kyoto, Nara, Kobe dan Wakayama, serta mendapat harga discount atau promosi buat lebih dari 350 atraksi turis di kota-kota di atas.
Shinkansen
Shinkansen, yang dilebih dikenal sebagai the bullet train, adalah suatu jaringan jalur kereta berkecepatan tinggi di Jepang yang dioperasikan oleh Japan Railway Group (JR). Dimulai dengan Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Tokyo, Nagoya, Kyoto dan Osaka pada 1964, dengan kereta berkecepatan tiggi (210 km per jam) pertama di dunia, jaringan ini sekarang sudah meluas, menghubungkan kota-kota utama di kepulauan Hoshu dan Kyushu dengan kereta yang bisa mencapai kecepatan 300 km per jam.
Ada tiga jenis kereta yang beroperasi di jalur Tokaido Shinkansen:
• Nozomi: kereta-kereta Nozomi hanya berhenti di stasiun-stasiun besar, dan perjalanan dari Tokyo ke Osaka (atau sebaliknya) ditempuh dalam dua setngah (2 ½ ) jam.
• Hikari: kereta-kereta Hikari berhenti di lebih banyak stasiun dari pada kereta-kereta Nozomi. Perjalanan dari Tokyo ke Osaka ditempuh dalam tiga (3) jam dengan kereta ini.
• Kodama: kereta yang paling lambat dalam seri kereta Shinkansen, dan berhenti di setiap stasiun dalam perjalanannya.
Rekor Dalam Kecepatan, Keamanan, Jumlah Penumpang Dan Frekuensi Perjalanan
Shinkansen yang merupakan alat tranportasi kebangaan bangsa Jepang ini, setara dengan kereta-kereta berkecepatan tinggi milik Perancis (TGV), Italia (TAV), Spanyol (AVE) dan Jerman (ICE), yang beroperasi secara regular dan bisa mencapai kecepatan 300 km per jam.
Semenjak dioperasikan 45 tahun yang lalu, meski di Jepang banyak terjadi gempa bumi dan sering terlanda badai typhoon, tidak pernah ada penumpang Shinkansen yang mati karena tabrakan atau tergulignya kereta, Yang tercatat adalah cedera-cedera dan satu kematian sebagai akibat tergencet pintu kereta. Namun tercatat juga bunuh-diri yang terjadi karena penumpang meloncat dari kereta atau si korban dengan sengaja melompat ke arah kereta yang sedang berjalan.
Tokaido Shinkansen merupakan jalur kereta yang paling sibuk di dunia: dengan mengangkut 151 juta penumpang setiap tahunnya, jalur ini telah mengangkut lebih dari 6 milyar penumpang selama ini. Antara Tokyo dan Osaka, yang merupakan dua metropolitan yang terbesar di Jepang, setiap jam jalur ini mengoperasikan sepuluh (10) kereta untuk setiap arah. Setiap kereta terdiri dari enambelas (16) gerbong degnan kapasitas tempat duduk sebanyak 1300. Jadi untuk dua arah (Tokyo - Osaka dan Osaka - Tokyo) berjalan 20 kereta setiap jamnya. Ini berarti hanya tiga (3) menit selang waktu antara kereta yang satu dengan yang berikutnya.
Kompetisi Dengan Pesawat Udara
Keunggulan Shinkansen dibandingkan dengan tranpsortasi udara adalah fleksibilitas dan frekuensi yang lebih sering dalam jadual, ketepatan dalam jam keberangkatan dan kedatangan, kenyamanan penumpang di gerbong kereta dibandingkan dengan pesawat udara, dan kemudahan bagi penumpang karena letak stasiun kereta yang berada di pusat kota.
Shinkansen memang bersaing dengan perusahaan penerbangan dalam melayani kebutuhan transportasi antar kota. Pertimbangan penumpang dalam menentukan pilihannya adalah, bila Shinkansen bisa menghubungkan dua kota dalam waktu yang kurang dari tiga jam, penumpang cenduerung memilih Shinkansen. Namun bila perjalanannya memerlukan waktu lebih dari empat jam, pada umumnya penumpang akan memilih pesawat.
Salah satu cara untuk keliling Jepang secara fleksibel dan ekonomis adalah dengan Japan Rail Pass. Pass yang dikeluarkan oleh Japan Railways Group (JR) ini bisa digunakan untuk menumpang hampir semua sarana transportasi (kereta, bus, bus antar kota, dan ferry) yang dimilki Japan Railways Group di seluruh Jepang.
Ada dua macam Japan Rail Pass, Green untuk kelas utama dan Ordinary untuk kelas biasa. Pass ini ada yang berjangka 7, 14 dan 21 hari. Sudah bertahun-tahun harga (dalam Yen) Japan Raill Pass ini relatif tidak berubah:
Macam Green Ordiary
Jangka Dewasa Anak Dewasa Anak
7 hari Y37.800 Y18.900 Y28.300 Y14.150
14 hari Y61.200 Y30.600 Y45.100 Y22.550
21 hari Y79.600 Y39.800 Y57.700 Y28.850
Pass yang memang khusus diperuntukkan para wisatawan dari manca negara ini harus dibeli di luar Jepang, melalui travel agent, kantor-kantor perwakilan Japan Airlines atau All Nippon Airways. Pada waktu membeli, si pembeli menerima Exchange Order (lihat foto di bawah), yang harus ditukar menjadi Japan Rail Pass di salah satu stasiun-stasiun Japan Railways Group (JR), termasuk stasiun di Terminal 2, Narita Airport dan stasiun di Kansai Airport. Pada waktu menukar, Exchange Order ini harus disertai paspor si pembeli, yang akan diperiksa status visanya, karena hanya pemegang paspor dengan visa berstatus ”temporary visitor” yang bisa membeli dan menggunakan Japan Rail Pass ini. Masa berlaku Japan Rail Pass ini dihitung mulai dari saat Exchange Order ditukar menjadi Japan Rail Pass.
Cara Memakai Japan Rail Pass
Hampir semua karcis kereta di Japang dijual lewat mesin karcis otomatis yang terdapat di setiap stasiun. Dan para penumpang masuk ke dan keluar dari stasiun lewat “automatic ticket-reading gate” yang umumnya tidak dijaga. Pemilik Japan Rail Pass tidak bisa masuk dan keluar lewat “automatic ticket-reading gate” karena tidak memiliki karcis yang bisa “dibaca” oleh automatic gate tersebut. Jadi ia harus masuk lewat “gate” yang dijaga oleh petugas dengan menunjukkan pass yang dimilikinya. Demikian juga pada waktu keluar dari stasiun. Pada foto di bawah, gate yang paling kanan adalah jalan masuk dan keluar bagi pemilik Japan Rail Pass. Tampak petugas di belakang loket kaca.
Meskipun Japan Rail Pass ini bisa dipakai sewaktu-waktu (dalam masa berlakunya) untuk menumpang di gerbong-gerbong kereta yang tempat duduknya tidak dipesan, untuk perjalanan yang jauh (untuk mana biasanya penumpang cenderung menggunakan kereta berkecepatan tinggi yang dikenal dengan nama Shinkansen) atau pada waktu-waktu tertentu (minggu-minggu akhir dan awal tahun, sekitar 27 April sampai 6 Mei yang dikenal sebagai Golden Weeks, dan sekitar 11 sampai 20 Agustus yang dikenal sebagai musim Obon Festival), disarankan untuk memesan tempat lebih dulu.
Pemesanan tempat ini bisa dilakukan di Travel Service Center (yang terdapat di banyak tempat di Jepang), Reservation Office (Midori-no-madoguchi) pada setiap stasiun JR, yang ditandai dengan gambar penumpang duduk dalam warna hijau (midori) seperti foto di atas, atau travel agents yang beraffiliasi dengan JR, dengan menunjukkan Japan Rail Pass, untuk mendapatkan karcis dengan nomor tempat duduk yang dialokasikan kepada sang pemesan.
Selain Japan Rail Pass, untuk wisata di kota Tokyo bisa dibeli Tokyo Metro Open Ticket, yang berlaku buat 9 jalur kereta bawah tanah di Tokyo Metropolitan. Pass yang berjangka 1 hari harganya Y600, dan yang berjangka 2 hari harganya Y980. Untuk menjangkau daerah yang lebih luas, misalnya mau melancong juga ke Yokohama dan Kamakura, bisa dibeli Holiday Pass. Pass ini berlaku selama sehari, dan hanya bisa digunakan pada hari Sabtu, Minggu atau hari-hari libur resmi. Karena itu dinamakan Holiday Pass. Buat wisata di dearah Kansai bisa dibeli Kansai Thru Pass yang berjangka 2 hari (dengan harga Y3800 untuk dewasa dan Y1900 untuk anak), atau berjangka 3 hari (dengan harga Y5000 untuk dewasa dan Y2500 untuk anak). Dengan Kansai Thru Pass ini kita bisa naik kereta, kereta bawah tanah (selain jalur JR) serta bus di Osaka, Kyoto, Nara, Kobe dan Wakayama, serta mendapat harga discount atau promosi buat lebih dari 350 atraksi turis di kota-kota di atas.
Shinkansen
Shinkansen, yang dilebih dikenal sebagai the bullet train, adalah suatu jaringan jalur kereta berkecepatan tinggi di Jepang yang dioperasikan oleh Japan Railway Group (JR). Dimulai dengan Tokaido Shinkansen yang menghubungkan Tokyo, Nagoya, Kyoto dan Osaka pada 1964, dengan kereta berkecepatan tiggi (210 km per jam) pertama di dunia, jaringan ini sekarang sudah meluas, menghubungkan kota-kota utama di kepulauan Hoshu dan Kyushu dengan kereta yang bisa mencapai kecepatan 300 km per jam.
Ada tiga jenis kereta yang beroperasi di jalur Tokaido Shinkansen:
• Nozomi: kereta-kereta Nozomi hanya berhenti di stasiun-stasiun besar, dan perjalanan dari Tokyo ke Osaka (atau sebaliknya) ditempuh dalam dua setngah (2 ½ ) jam.
• Hikari: kereta-kereta Hikari berhenti di lebih banyak stasiun dari pada kereta-kereta Nozomi. Perjalanan dari Tokyo ke Osaka ditempuh dalam tiga (3) jam dengan kereta ini.
• Kodama: kereta yang paling lambat dalam seri kereta Shinkansen, dan berhenti di setiap stasiun dalam perjalanannya.
Rekor Dalam Kecepatan, Keamanan, Jumlah Penumpang Dan Frekuensi Perjalanan
Shinkansen yang merupakan alat tranportasi kebangaan bangsa Jepang ini, setara dengan kereta-kereta berkecepatan tinggi milik Perancis (TGV), Italia (TAV), Spanyol (AVE) dan Jerman (ICE), yang beroperasi secara regular dan bisa mencapai kecepatan 300 km per jam.
Semenjak dioperasikan 45 tahun yang lalu, meski di Jepang banyak terjadi gempa bumi dan sering terlanda badai typhoon, tidak pernah ada penumpang Shinkansen yang mati karena tabrakan atau tergulignya kereta, Yang tercatat adalah cedera-cedera dan satu kematian sebagai akibat tergencet pintu kereta. Namun tercatat juga bunuh-diri yang terjadi karena penumpang meloncat dari kereta atau si korban dengan sengaja melompat ke arah kereta yang sedang berjalan.
Tokaido Shinkansen merupakan jalur kereta yang paling sibuk di dunia: dengan mengangkut 151 juta penumpang setiap tahunnya, jalur ini telah mengangkut lebih dari 6 milyar penumpang selama ini. Antara Tokyo dan Osaka, yang merupakan dua metropolitan yang terbesar di Jepang, setiap jam jalur ini mengoperasikan sepuluh (10) kereta untuk setiap arah. Setiap kereta terdiri dari enambelas (16) gerbong degnan kapasitas tempat duduk sebanyak 1300. Jadi untuk dua arah (Tokyo - Osaka dan Osaka - Tokyo) berjalan 20 kereta setiap jamnya. Ini berarti hanya tiga (3) menit selang waktu antara kereta yang satu dengan yang berikutnya.
Kompetisi Dengan Pesawat Udara
Keunggulan Shinkansen dibandingkan dengan tranpsortasi udara adalah fleksibilitas dan frekuensi yang lebih sering dalam jadual, ketepatan dalam jam keberangkatan dan kedatangan, kenyamanan penumpang di gerbong kereta dibandingkan dengan pesawat udara, dan kemudahan bagi penumpang karena letak stasiun kereta yang berada di pusat kota.
Shinkansen memang bersaing dengan perusahaan penerbangan dalam melayani kebutuhan transportasi antar kota. Pertimbangan penumpang dalam menentukan pilihannya adalah, bila Shinkansen bisa menghubungkan dua kota dalam waktu yang kurang dari tiga jam, penumpang cenduerung memilih Shinkansen. Namun bila perjalanannya memerlukan waktu lebih dari empat jam, pada umumnya penumpang akan memilih pesawat.
No comments:
Post a Comment