**http://ahmadmushofihasan.wordpress.com
Minggu ini, karena masa perkuliahan semester 7 sudah usai dan tinggal menyisakan 2 ujian dan 1 seminar Kerja Praktek (KP), saya akhirnya berkesempatan juga untuk membuat PASPOR. Mau ke luar negeri manakah saya? Hmm.. Saya sendiri juga belum tau pasti, meski tentu punya plan tersendiri. Yang jelas saya sangat terinspirasi oleh tulisan pak Rhenald Kasali tentang paspor, “surat ijin memasuki dunia global” (bisa dibaca di sini). Yuph, semoga dengan mulai memiliki paspor, gerbang global itu mulai terbuka..
Oke, langsung lanjut aja ke cerita pengalaman mengurus paspor.. disusun berdasar timeline..
Senin, 12 Desember 2011
Udara Bandung hari ini sungguh segar. Sedikit berbeda dengan udara, air hari ini –mungkin terlalu segar– berada di level selanjutnya, yakni duiinggiin.. Mandi pagi jam 08.30 pun terasa sekali dinginnya. Tapi tetap saja relaxing, teori “harimu baru dimulai selepas mandi pagi” sepertinya memang benar adanya.
Selesai mandi dan berdandan rapi, tak lupa kebiasaan memberi sugesti positif untuk diri sendiri di depan cermin “Kamu bisa, tampan! Yeah!” (what a freak.. ). Setelah itu saya mengecek data kelengkapan yang sudah saya siapkan di dalam map. Data apakah itu? Yuph, syarat kelengkapan membuat paspor. Hari ini saya memang berencana membuat paspor bersama dengan saudara sekosan saya, mas Fajar Koya. Apa saja syarat kelengkapannya? Hmm.. entar dulu deh. Mari ke kantor imigrasi dulu.
Kantor Imigrasi Bandung terletak di jalan Suci (Surapati-Cicaheum), kalo dari arah Surapati sekitar 500 meter setelah POM bensin seberang PUSDAI, kantornya di sebelah kanan jalan. Dari kosan saya yang superstrategis, kantor tsb. dapat dijangkau hanya dalam waktu 5 menit (plus injury time karena Jalan Suci sempit dan macet).
Jam 9an tiba di sana, kantor imigrasi sudah sangat ramai. Langkah pertama yang harus diambil di sini adalah mengambil form permohonan paspor. Dan untuk mendapatkan form 2 lembar itu, tak gratis kawan. Kita harus, ya.. HARUS.. membeli map kuning dan sampul buku paspor di koperasi/kantin kantor imigrasi tsb. Harganya? Cukup tragis untuk ukuran sebuah map: 10ribu rupiah. Well, karena kita tidak bisa mendapat form kalau tidak menunjukkan map kuning itu, terpaksa deh beli. Sebenarnya ada 1 cara buat ngakalin ambil form-nya: pinjem map bentar dari yang sudah beli, tunjukkin sejenak ke petugasnya, then dapet deh tu form. Sayangnya, kalo udah dapat form dan kita pake map yang beda, tetap aja ga diurus. Duh! Yawda lah ya,, anggap saja ini effort berharga 1 dollar.. mau pergi ke luar negeri pasti kan harus itung-itungan bisa sampai ratusan dollar, klo case bernilai 1 dollar saja sudah terlalu panjang mengeluh, bagaimana ntar…
Selesai beli map dan dapat formulir, mulai deh untuk ambil nomor antrian pengembalian formulir. Ternyata eh ternyata, satu hari hanya dibatasi 350 nomor antrian, dan jam 9an gini sudah habis! Well.. banyak juga ya orang yang mau bikin paspor. Dan perjuangan saya hari ini pun terhenti sampai sini. Harus balik lagi besok untuk ngembaliin form, datang lebih pagi tentunya..
note hari ini: datang ke imigrasi harus pagi2 kalau mau dapat nomor antrian hari itu juga. Antrian dimulai jam 07.30, usahakan sudah paling telat jam 7. Terlebih di imigrasi Bandung hanya ada 350 nomor antrian untuk pengembalian form.
Selasa, 13 Desember 2011
Jam 7 pagi saya sudah sampai di kantor imigrasi lagi, dan akhirnya dapat juga nomor antrian. Yeah! Nomor berapakah? Inilah yang bikin agak bete, 203. Datang setengah jam sebelum buka, dan udah ada 103 antrian lebih dulu.. hmm.. “Bagus”nya lagi, antrian dimulai dari nomor 100 dan berakhir di 350. Nomor 1-100 buat siapa donk? Calo? Hmm.. tebak sendiri aja deh.
Waktu mengantri dengan 103 antrian lebih dulu: 100 menit. So, bisa dikira-kiralah kemungkinan waktu yang dihabiskan untuk mengantri pengembalian form berdasar nomor antrian yang Anda dapat. Alhamdulillah setelah dicek petugas, data saya lengkap.
Berikut syarat pengembalian form dan beberapa catatan agar waktu antri Anda yang berjam-jam itu tidak hangus sia-sia :
1. Form permohonan paspor yang sudah terisi lengkap
(note: isi komplet sebelum nyerahin, cermati jumlah kotak isian. Petugas yang judes takkan mentolerir coretan atau tipexan di form ini –> dianggap absah. So, daripada berharap dicek petugas yang baik, mending dicermati pengisiannya. Oya, buku paspor ngajuin yang 48 halaman aja karena masa berlakunya 5 tahun, plus biar semangat bisa ke lebih banyak negara)
2. Form permohonan bermaterai
(note: inilah lembar kedua formulir yang kita dapat setelah beli map. Harus sudah diisi dengan lengkap, sudah ditempeli materai 6000 dan ditandatangani)
3. Fotokopi Kartu Tanda Penduduk
(note: KTP dari daerah selain Jawa Barat tetap bisa bikin paspor di Bandung. Fotokopi yang jelas terbaca ya, kalo kurang terbaca bisa disuruh balik ke fotokopian seperti saya –> untung ga harus antri lagi. Oya, walaupun KTP itu cuma kecil, fotokopiannya jangan dipotong sehingga besarnya sama dengan KTP asli. Biarkan dalam kertas A4 fotokopi! Jangan lupa bawa KTP asli buat ditunjukkin. KTP ini jadi salah satu item yang benar-benar dicek secara cermat, bahwa sampai case di KTP ga ada RT dan RWnya bisa dianggap absah lho)
4. Fotokopi kartu keluarga
(note: selain bawa fotokopian, bawa juga aslinya atau fotokopi yang sudah dilegalisir oleh kantor kelurahan)
5. Fotokopi akte kelahiran atau ijazah terakhir
(note: bawa salah satu saja, kalo saya sih ijazah terakhir–> SMA. Seperti sebelumnya, bawa juga aslinya atau fotokopi yang sudah dilegalisir)
6. Surat keterangan kerja (bagi yang sudah bekerja)
Hari ini, urusan ngembaliin formulir beres. Tinggal datang 2 hari setelah ini untuk bayar, foto dan wawancara. Sebenarnya gak enak juga ga bisa beres dalam waktu 1 hari (kecuali pake calo tentunya), tapi karena saya ada ujian siang hari ini, ya baguslah proses bisa lanjut di lain hari. Waktu antara pengembalian formulir ke proses bayar dan foto bervariasi, tapi umumnya 2-3 hari. Oke dah
Kamis, 15 Desember 2011
Waktu untuk bayar dan foto pun tiba. Saya sampai di kantor imigrasi seperti hari Selasa, jam 7 pagi. Yeah,, kali ini saya dapat nomor antrian 059. Bakal cepet nih…
Benar saja, proses bayar dan foto yang saya jalani cukup cepat. Antrian dibagi jadi semacam “kloter”, masing-masing 20 nomor antrian. Saya dapat nomor 59, yuhu, kloter ketiga. Pertama, serahkan form bukti penyerahan formulir ke kasir. Tunggu dipanggil untuk bayar. Biaya resminya: 255ribu (200ribu SPRI, tarif TI 55ribu). Dan tak ada pungutan lain di sini, bayarnya pure 255ribu. Very good!
Selesai bayar dan dapat bukti pembayaran, lanjut foto. Oya, karena ini foto resmi, kita semestinya pakai pakaian rapi (contoh: kemeja berkerah). Cheese.. Jadilah foto saya. Sial, entah mengapa foto selalu mengaburkan ketampananku (halah!). Lanjut scan sidik jari (semua jari tangan discan, total 10 sidik jari)
Proses terakhir hari ini adalah wawancara. Jangan dipikir serius seperti wawancara kerja, ini wawancara yang sangat santai kok. Hanya croscek data dan alasan ke luar negeri. Kalau emang belum kepikiran sama sekali mau pergi ke negara mana, bilang saja buat cari beasiswa atau mau jalan-jalan ke Singapura, petugasnya pasti langsung paham juga. Tak lama, saya menjalani proses ini hanya sekitar 3 menit.
Proses bayar+foto+wawancara hari ini selesai dalam waktu tak sampai 1 jam. Jam 08.30 sudah beres, mantep! Terbantu datang pagi dan sistem “kloter” 20 orang juga sih. Tapi, saya akui petugas di proses ini menjalankan tugas dengan baik. Nilai 8 dari 10 lah. Beda dengan di form pengembalian formulir, nilai 5. Oke, setelah proses ini tinggal langkah terakhir: pengambilan paspor. Dalam prosedur, ketentuannya maksimal 4 hari kerja. Yuph, karena ini hari Kamis, saya baru bisa ambil lagi hari Rabu (tepat 4 hari kerja lah… kok ya ga bisa lebih cepat ya).
Selasa, 21 Desember 2011
Waktu pengambilan paspor. Dan di waktu yang ditentukan ini, saya malah sudah mudik ke Solo. Lho, terus gimana donk? Never mind, kata pak petugas, paspor bisa diambil maksimal 1 bulan setelah foto+wawancara. Oke deh,, liburan di Solo dulu kalo gitu.. Begitulah..
**
Total biaya pembuatan paspor (imigrasi Bandung)
- Map + sampul paspor = 10ribu
- Materai 6000 = 7ribu
- Biaya resmi pembuatan = 255ribu
- Parkir (pp minimal 3 hari) = 3ribu
**
Last but not the least, paspor insya Allah segera jadi. Tinggal menggenapkan usaha keras untuk “membuka wawasan dunia global”, melihat dunia lebih luas.
Bismillahiirahmaniirahiim…
No comments:
Post a Comment