Search This Blog

Thursday, June 16, 2011

Disney World, Sea World, Universal Pictures dan Aqua World

CATATAN PERJALANAN KE AS (3) : ORLANDO


“Hal terbesar yang dapat dilakukan seorang ayah bagi anaknya, adalah mengasihi ibunya”. Kalimat bijak milik Josh McDowell ini menjadi bermakna, ketika kita melihat bagaimana suasana liburan keluarga di beberapa tempat wisata yang ada di Orlando-Florida, Amerika Serikat (AS).

Oleh
Hendra Zoenardjy

BAHWA seorang suami, menggeluti pencahariannya dengan membanting-tulang, untuk dapat mengumpulkan uang demi membahagiakan istri dan anak-anaknya. Etos kerja yang memiliki keseimba-ngan ini mengalir begitu manis di AS. Ada waktu ketika seorang lelaki bekerja keras, dan ada waktunya dia memberi hiburan bagi keluarganya, yang tentu saja menjadi sebuah hiburan pula bagi dirinya.
Di Orlando, semua terlihat jelas. Karena memang, kota terbesar ke-6 di Florida ini menjadi pusat dari hiburan keluarga di AS. Tak heran jika kota ini berjuluk, “Kota yang Indah”. Disney World—pusat Disney sedunia—, Sea World, Universal Pictures dan Aqua World, semuanya ada di ibukota Kabupaten (county) Orange ini.
“Saat ini Orlando menjadi destinasi utama liburan keluarga di Amerika.
Bukan cuma turis mancanegara, namun yang domestik pun sering menghabiskan waktu liburan dengan keluarganya di Orlando ini. Terutama saat week end,” tutur Amien Achyar, warga Indonesia yang beristrikan orang Manado, yang tinggal di Orlando.
Disney World, Sea World, Universal Pictures dan Aqua World, keindahan semuanya tak bisa disebutkan lagi daya ledak hiburannya. Beragam informasi sudah menyebar tentang bagaimana Orlando menjadi daya pikat bagi para keluarga untuk berlibur. “Ke Orlando tanpa ke Disney World, sama dengan tidak datang saja,” timpal Evelyn Ticoalu, istri Amien, yang asli Paniki Bawah Manado ini.

FOKUS

Pelajaran apa yang didapat dari Orlando? Mereka terlihat fokus mengemas tempat hiburan. Menyadari kondisi geografis mereka—yang penuh rawa—sulit diandalkan keindahan alamnya, maka AS kemudian membangun obyek-obyek wisata modern di sana. Jika di Las Vegas diutamakan buat enterteinmen, maka di Orlando fokus ke hiburan keluarga. Sulut pun sebenarnya bisa fokus dulu ke wisata bawah laut. Mumpung Bunaken dan Selat Lembeh sudah lebih duluan terkenal ke dunia luar, maka segala konsentrasi harusnya difokuskan ke sana. Termasuk pembenahan infrastrukturnya. “Soal infrastruktur, sudah ada bantuan lewat APBN. Tahun ini dermaga di Bunaken, dan tahun depan Bukit Kasih,” kata Boyke Rompas SH, mantan Kepala Dinas (Kadis) Kebudayaan dan Pariwisata (Budpar) Sulut, yang kini telah menjadi Kadis Nakertrans Sulut ini. Selain pembenahan, promosi di ajang Diving Equipment & Marketing Association (DEMA) Show, perlu dipertajam. “Karena kalian sudah lihat sendiri kan, promosi oleh para pelaku wisata Sulut sangat efektif. Sebab itu untuk DEMA Show tahun ini, kami prioritaskan kepada pelaku langsung. PNS cukup satu orang saja yang berangkat. Saya berharap ke depan bisa terus seperti ini,” imbuh Rompas.
Dan memang, fokus promosi di DEMA Show Orlando tahun ini, benar-benar membawa pelaku wisata untuk bisa menjadi peninjau dalam iven tersebut. “Kan sudah banyak dive centre asal Sulut yang ikut, jadi kami berharap dengan adanya muka-muka baru pelaku industri pariwisata Sulut, tahun depan mereka bisa datang dengan biaya sendiri ke iven ini,” pungkas mantan Kadisbudpar di Bitung dan Manado ini.
Dengan tim promosi yang tepat, diharapkan ekspos soal wisata bawah laut di Sulut, bisa lebih fokus. Ke depan, dengan gencarnya promosi dan jualan Sulut di luar negeri, underwater tour bisa menjadi primadona di Indonesia. Sehingga nantinya, kehandalan alam bawah laut Sulut bisa turut mengangkat keindahan alam lainnya serta seni budaya yang kemudian bisa digarap lebih serius lagi.(bersambung)
Share

No comments:

Post a Comment