Search This Blog

Monday, June 20, 2011

Subway Lebak Bulus - Dukuh Atas

Jalur Lebak Bulus-Dukuh Atas Selesai Tahun 2014

Jakarta, kompas - Tahun 2007 pembebasan lahan untuk lokasi pembangunan sistem angkutan cepat massal (mass rapid transit/MRT) mulai dilakukan. Ditargetkan, pembangunan konstruksi dimulai tahun 2010 dan angkutan umum semacam kereta cepat itu mulai berfungsi melayani masyarakat Jakarta pada tahun 2014.

Read More...

Friday, June 15, 2007

Subway Lebak Bulus - Dukuh Atas

Perusahaan Pengelola Subway Sedang Dikaji
Pekerjaan fisik proyek MRT akan dimulai pada akhir 2008.

Pemprov DKI Jakarta sedang mengkaji pembentukan perusahaan pengelola proyek mass rapid transit (MRT) berupa kereta api bawah tanah (subway). Perusahaan pengelola operasional itu ditargetkan terbentuk awal tahun depan.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo, menambahkan perusahaan tersebut merupakan gabungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. "Unsur dari pemerintah pusat tentunya akan melibatkan PT Kereta Api Indonesia," ujar dia, Kamis (14/6). Alasannya, PT Kereta Api merupakan satu-satuya perusahaan pemerintah yang bergerak di bidang transportasi dengan berbasis rel.

Sementara dari pihak pemerintah daerah, Fauzi mengatakan pihaknya sedang memikirkan perwakilan dari dinas mana yang bakal menjadi opsi terbaik untuk pemerintah daerah. Pembentukan korporasi pengelola MRT pada tahun depan sangat penting karena merupakan salah satu syarat pengucuran pinjaman. Rencananya, untuk membiayai proyek MRT di Jakarta pemeritah akan meminjam dana dari Japan Bank for International Corporation (JBIC) senilai 800 juta dolar AS atau setara dengan Rp 7,2 triliun.

Fauzi menambahkan model MRT di Jakarta kemungkinan besar mencontoh India. Alasannya pembangunan MRT di India memakan dana yang tidak melebihi anggaran. Bahkan bisa lebih efisien 10 persen. Padahal di seluruh dunia pembangunan MRT merupakan proyek besar dan selalu diakhiri dengan anggaran yang melambung.

Rencananya, setelah mendapatkan pinjaman dari JBIC, pekerjaan fisik MRT di Jakarta akan dimulai pada akhir 2008. Pekerjaan tersebut ditargetkan selesai pada 2014. ''Dalam pekerjaan fisik ini, setidaknya mampu menyerap tenaga kerja sekitar 50 ribu orang,'' ujar Fauzi.

Proyek MRT yang akan dibangun berupa subway jurusan Lebak Bulus-Dukuh Atas sepanjang 14,3 kilometer. Pada jalur Lebak Bulus-Dukuh Atas nantinya akan dibangun 12 stasiun yang terdiri atas sembilan stasiun layang dan tiga stasiun bawah tanah. Sembilan stasiun layang terdapat di Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M, Sisingamangaraja, dan Senayan. Sedangkan stasiun di Bendungan Hilir, Setiabudi, dan Dukuh Atas akan dibangun di dalam terowongan bawah tanah.

Terminal Lebak Bulus rencananya akan diperluas untuk depo MRT. Untuk itu, Pemprov DKI akan membebaskan lahan di Lebak Bulus dan juga pelebaran Jalan Fatmawati, Jakarta Selatan. Dananya sudah dialokasikan dalam APBD DKI 2007 sebesar Rp 80 miliar. Dana tersebut, ujar Fauzi, bakal dihitung dalam penyertaan modal Pemprov DKI di proyek MRT.

Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta yang membawahi pembangunan, Sayogo Hendrosubroto, membenarkan bahwa anggaran pembebasan lahan untuk MRT sudah dialokasikan pada APBD DKI 2007 sebesar Rp 80 miliar. Anggaran tersebut sebenarnya sudah dianggarkan pada APBD DKI 2006. Jumlahnya pun lebih besar yaitu Rp 83 miliar. ''Anggaran untuk pembebasan lahan untuk MRT memang sudah dianggarkan pada APBD tahun lalu,'' n ind [Republika]

Fakta Angka: Rp 7,2 Triliun, Dana pinjaman dari JBIC untuk pembiayaan subway

No comments:

Post a Comment