H K

Hk Trip : Intermezzo :D :D :D

Here's a couple of funny moments on our trip. Lucunya kalo pergi sama orang2 lucu begini deh hasilnya...hoho...
1.  MTR's 40 years old virgin

1 of 4

2.   Supir Tram

1 of 3

3.  Backstreet boyz & girlz

1 of 4

4.  Ga beres lha pokoknya :D :D :D

~~~~ THe End ~~~~~

• 2 responses
• Like this post
• Comment

Day 5-1 : Hk Museum of History & Shenzhen chaos

Hari ini bener2 schedulenya flowing haha....gara2 si typhoon Megi. Karena dari kabar berita bahwa kemungkinan Megi ga jadi lewat Hongkong, tapi belum pasti.
Kami memutuskan untuk berangkat ke Macau siang hari, dan mengorbankan hotel di Shenzhen, (walaupun suamiku tetap yakin kita bisa berangkat.) Setelah check out, ga mau rugi waktu kita mampir dulu ke : Hk Museum of History yang ga jadi masuk itu.
If you like museum, this is a must. If you don't like, daripada nongkrong di mall ga jelas, mending ke sini aja. Museumnya tertata dengan rapi & bagus banget. Dibagi menjadi 5 section : zaman prasejarah Hk, jaman awal Hk, zaman tradisi chinese yang kental, zaman penjajahan inggris, zaman kembali ke China.
Biayanya cuma $10, kalo hari Rabu gratis. Jalan aja di subway MTR dari TST ke East TST, en tinggal ikuti petunjuk keluar ke Museum of History.

1 of 11

Pulangnya kita masih mau mampir ke Ladies Market. Tetapi suamiku tetap bertahan ingin melanjutkan schedule ke Shenzhen. Setelah agak2 nyasar naik bus, kita memutuskan naik taxi pertama kali menuju Ladies Market, biayanya sekitar $50. Di perjalanan ketika gue ngobrol dengan si supir taxi, en bertanya perihal typhoon, ternyata menurut si supir, 'typhoon sudah lari dari Hk, menuju Taiwan, jadi uda ga jadi datang.' (I'm like 'what??" Erwin's faith really drove the typhoon away!) Begitu nyampe ternyata ladies market itu setali tiga uang dengan Temple Street, emperan kaki lima yang menjual segala jenis barang, so..ga jadilah kami ke situ. En setelah discuss2 lagi, akhirnya kamipun jadi berangkat menuju Shenzhen!!! (this is why itinerary is so important)
En disinilah hal yang lucu terjadi....
1. setelah ambil barang, kita naik MTR dari East TST langsung menuju Lowu ($36.5), perjalanan sekitar 1 jam.
2. Cap imigrasi, en langsung menuju permintaan visa on arrival di lantai 2. Orangnya macam semut, banyaaaakkkk banget. En aura negara China mulai terasa, semua orang ngomong mandarin, en orang2nya mulai 'kurang' keren.
3. Ternyata sewaktu minta visa, DITOLAK!!! Kita harus minta visa di Wan chai, Hk. Secara waktu kita berangkat uda jam 3 sore en nyampe uda jam 4 sore. Kalo kita pulang lagi ke Hk, kantor imigrasinya uda keburu tutup.
4.  Yang ditolak ternyata cuma orang Asia Tenggara, karena sedang ada expo di Guangzhou, jadi negara China melipat gandakan keamanan. Bersama kita, ada 1 ibu & anak dari Surabaya & 4 orang Thailand.
5.  Keluar dari imigrasi pun ga gampang, harus di urus secara spesial. Musti minta cap pembatalan dari negeri China, menuju kembali ke imigrasi Hk, dicap pembatalan lagi, baru dikawal keluar ke area steril ke-2 kota. (gue sempat kepikiran kita kayak film Tom Hanks, apa judulnya???)
6.  Erwin sempat ke toilet umumnya, en shock karena ga ada flush, tissue apalagi seat toilet...haha...welcome to China.
7.  jadilah kita cuma foto-foto aja di perbatasan sambil ences aja.
Karena itulah, Shenzhen akhirnya tercoret dari itinerary kita. bukan karena typhoon, tapi karena visa ditolak. (kata erwin, kalo typhoon ciptaan Tuhan, kalo negara China, komunis jadi ga kenal Tuhan :D :D :D). So, gue suggest kalo mau ke Shenzhen, minta visa di Hk atau lebih aman lagi di Indo aja.

1 of 3

Then we straight go to Hk by MTR again, turun di TST, walk again to Harbour City Ferry Terminal en dalam 15 menit langsung naik First Ferry menuju Macau!
Bye-bye Hongkong!! See ya one day again...kalo duit uda lebih banyak, jadi bisa nginep di hotel wkwkwkwk....

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 4-2 : Stanley & Causeway Bay

Perjalanan naik bus no. 6 menuju Stanley beach adalah salah satu yang paling menyenangkan.
Busnya ga sering2 jalan, karena ada beberapa jalur ke Stanley yang lebih cepat dibanding no. 6, tetapi bus yang kita tumpangi ini memang melewati jalur pemandangan yang ok. Perjalanan sekitar 45 menit ($8). Make sure naik di atas paling depan.
Jalurnya melewati Repulse Bay, salah satu pantai paling terkenal di Hk, kita ga turun di sini, tetapi kalau ada waktu banyak en mau bersantai ya silahkan main pasir di sini.

1 of 4

So, kita nyampe di Stanley market, tenang aja....perhentian busnya persis didepan area wisata. Here's what we enjoyed at Stanley : 1.  Stanley adalah area wisata di pinggir pantai. Bersama Repulse Bay yang cuma beda 15 menit, Stanley adalah perumahan bagi orang2 kaya, expatriat & artis2 Hk.
2.  Tujuan wisata Stanley selain pantai adalah Stanley market yang terkenal itu. Berbeda dengan Temple street & Ladies Market, suasananya lebih elit dikit, barang2nya pun lebih tertata dengan rapi, karena itu harganya cuma bisa ditawar ga banyak.
3.  Barang yang dijual segala macam, mulai dari baju, tas, souvenir, aksesoris, dsb dsb. menurut pengamatan kita yang paling bagus di tempat ini adalah baju bayi & anak2! Merek2 terkenal harga kaki lima, jadi macam FO juga deh. Gue & Shinta banyak belanja disini, gue beli lukisan Hk, baju anak & cheong sam anak.

1 of 5

4.  Selain Stanley market, di pinggir pantai terdapat banyak cafe untuk bersantai, tapi yang nongkrong kebanyakan bule (namanya juga daerah ekspatriat). Juga ada Murray house yang uda jadi restaurant kalau ga salah. Kita uda malas jalan lebih jauh lagi gara2 uda cape jalan buat shopping.
5.  Erwin sampe terkaget2 ngeliat harga properti di sini. Ada 2 agen properti di dekat Stanley Market, en harganya bisa bikin pusing.

1 of 3

Setelah puas ngider Stanley, pulang dengan bus no. 6X menuju Queen's road. Beda dengan no. 6 yang mengambil jalur gunung, no. 6X mengambil jalur di pinggir pantai, melewati Ocean Park & keliatan cable car-nya tuh. Sambil berjalan, sekali-kali kita check terminal ferry untuk menanyakan kondisi warning mengenai typhoon, masih saja di level 3. So, kita lanjut ke Causeway Bay.
Berhenti di Queen's road, saatnya kita naik tram yang bersejarah itu menuju Causeway Bay. Suasana Indonesia mulai terasa, dari penumpangnya yang banyak TKI, sampai ngeliat toko2 ber-bahasa Indonesia. Kita bahkan sempat ngobrol sama 1 TKI dari Medan yang sudah bekerja di Hk selama 3 taon, en dia bilang sih enak kerja di Hk, dan ga niat pulang ke Indo sampe berapa taon ke depan. (Hk kayaknya jauh lebih mending dibanding Arab Saudi atau Malaysia tuh)

1 of 2

Karena lapar, kita berhenti di Tong Lou Wan (bahasa Mandarinnya Causeway Bay) en cari makan dulu. Sepanjang jalan senyum2 saja ngeliat banyak benar toko Indo, yang menawarkan pulsa telpon, kiriman uang, swalayan, sampe waktu kita makan pun, ada menu berbahasa Indo! (padahal makan nasi bebek & wonton noodles lagi)... Serasa di Jakarta deh.
En setelah makan kita pun mampir di Victoria Park. Taman yang biasa aja, tapi ya itu lagi.....full Indonesia's peoples.

1 of 5

Agenda selanjutnya kita cuma jalan di Causeway Bay aja sampe malam. Here's a little fact about this place : 1.  Area ini jauh lebih padat lagi dibanding TST. Gue bersyukur banget ga jadi nginep disini, karena kok kayaknya rameeee banget ya? Kalo uda malam, ada beberapa jalanan yang ditutup karena penuhnya orang yang lalu lalang.
2.  Disini terdapat Sogo, Times Square, Jardine's Bazaar, dsb. Boleh dibilang area shopping disini lebih berkelas dibanding TST, en alirannya lebih ke Jepang / Korea. Agak susah nyari Esprit, Giordano, en sebangsanya disini.
3.  Makanannya kayaknya lebih enak disini, atau mungkin bumbunya lebih dipas-in sama lidah Indo?
Karena kita agak2 kuatir mengenai berita typhoon, kita pulang ke Yiu Fai agak pagi, niatnya beres2 kalo2 besok harus berangkat pagi ke Macau. Tapi Erwin punya iman yang super, dengan pd dia berkata besok kita bakalan lanjut terus ke Shenzhen, karena typhoon pasti ga jadi mampir. Amin aja deh.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 4-1 : (Typhoon) Lin Heung Tea House & Mid level Escalator

Pagi2 Edwin uda kasi kabar, berita di Tv mengabarkan Typhoon Megi sedang berjalan ke arah China, melintas dekat Hongkong. Typhoon Megi adalah badai topan kategori 5, which is the highest rating, dengan kecepatan angin 155 mph sewaktu menerjang Philipina, menghancurkan kota & menewaskan orang. China sendiri sudah mengevakuasi 144.000 penduduknya.
It's the biggest super typhoon in the 20 years. Dan jadwal Megi melintasi Hongkong adalah Sabtu sore, which is adalah schedule kita dari Shenzhen naik ferry menuju Macau. Hari ini adalah Kamis.
Begitu dengar berita ini, gue langsung lemas. Karena memang gue uda paling kuatir pas kita jalan di Hk ketemu typhoon. Hk memang sangat sering kena typhoon. Level kategorinya adalah 1, 3 & 8. Kalo 1 ga efek, 3 berarti mulai status awas, 8 berarti kita cuma bisa duduk manis di rumah, ga bisa kemana2.
Setelah telpon sana sini bertanya2, mulai dari Hongkong tourism center, sampe terminal ferry. Mereka ga bisa kasi kepastian tentang typhoon, kalo uda kategori 8 maka praktis kita ga bisa nyebrang ke Macau. sementara itu, pemerintah baru mengeluarkan level 3.
Kemana2 seharian itu kita liat ada tanda typhoon level 3 tercetak & ditempel di dinding, mulai dari dinding lift, dinding pintu masuk toko, dinding mall, en seterusnya.
Setelah berdiskusi, kita tetap melanjutkan schedule hari ini, dan terus memantau situasi, just in case situasi kurang baik, kita akan berangkat pulang ke Macau besok pagi, mengorbankan jadwal ke Shenzhen. Pertimbangannya apabila typhoon mengamuk, at least kita masih di rumah sodara di Macau, en bisa pulang hari Minggunya ke Indo.
Sebenarnya hari ini adalah jadwal gue ketemu sepupu gue di yang tinggal di Hongkong, Heidi Chan. We've never meet for about 10 years! sayang banget, gara2 isu typhoon ini juga, sepupu gue yang kerja di ekspedisi terpaksa lembur, karena harus mengatur kapal2 yang sedang berlayar menuju Hk.....next time deh, Hai Ni we'll meet you again! :D
So, pagi kita breakfast di Lin Heung Tea House, it's a very Hongkong-ers place to eat dim sum. Gue ketemu nih tempat di Lonely Planet. En...memang seru! Walaupun nyarinya ga gampang,
Naik MTR ke Sheung Wan, keluar exit A1, jalan menyusuri Des Voeux road, menuju Wellington St. 160 - 164.
Kalo mau kesitu, mending pegang peta jalan Central. Kita senang di sepanjang perjalanan, karena ngeliat kehidupan para penduduknya, ada pasar, toko kelontong, gerobak bakmi di gang kecil, encek-encek pake singlet naik sepeda sambil bawa kulit babi...hoho...

1 of 2

En, ketika sampe di Lin Heung Tea, lebih seneng lagi, suasananya benar2 rame, semua orang sedang berbicara, meja penuh dengan encek & encim, anak mudanya cuma secuil, pada duduk santai sambil minum teh en baca koran. Yang jualan lebih berisik lagi, semuanya pake baju waiter jaman dulu. Tempat duduk ternyata sharing aja, saat2 begini bersyukur bisa ngomong Mandarin. Jangan harap ada yang meladeni kita pake bahasa Inggris, bahasa Mandarin aja musti pake teriak baru diladeni. Gue excited banget, mondar mandirlah ambil makanan sendiri.
Dim sum memang paling terkenal en jadi signature-nya kuliner Hk. Siomay, bakpaonya enak banget, cong fan, dsb dsb, en jangan lupa teh chinesenya saja ada 8 macam!! Gue nyerah waktu ditanya mau minum teh yang rasa apa, setelah asal tunjuk aja, masih dibilang waiternya "memangnya kamu tau itu teh rasa apa?" gue bilang aja " terserah aja kamu saja."
So, boleh lah datang en rasakan suasananya yang orisinil, makanannya sendiri? well, Sands di Mangga 2 square kita ga kalah lah, cuma beda porsinya aja, disini guede guede gaban. Harganya? Muraaaaahhhh serius, kita makan banyaaaakkkk banget, ber-4 cuma abis $100!

1 of 5

After that, sambil menuju Central Terminal Bus, kita melewati Central Mid-level Escalator. Jadi, karena landscape Hongkong Island yang berbukit-bukit, dibuatlah escalator yang terbentang sepanjang 800 m, terbentang dari Des Vouex road sampai Conduit road. Total waktu perjalanan adalah 20 menit! Setiap harinya dari jam 6 - 10 pagi, escalator berjalan turun, and dluar jam itu, jalannya naik. Kita cuma ngikutin secuil doang, pengen tau aja kayak apa.....en it's very ordinary escalator, except it's located outdoor.

1 of 2

And we're going straight to Bus terminal to catch the scenic bus no. 6 to Stanley.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 3-2 : Buddha Tian Tan, Citygate & Avenue of Stars

Ngong Ping Village adalah tempat yang sangat classic, tenang & chinese banget. Environmentnya cocok buat retret bener :D. Me & Erwin like it here. Kita jalan dengan santai aja menikmati suasana.
Berbeda dengan area wisata lain yang sering dikunjungi penduduk Hk, NP ini sepertinya benar2 area wisata yang dikunjungi tourist tok. Di tempat ini yang kita datangi : Buddha Tian Tan & Po Lin Monastery.

1 of 5

So, kita harus naik tangga yang jumlahnya gue lupa ada berapa untuk mencapai patung Buddha tersebut. Sempat amazed sama beberapa orang yang benar2 sedang berdoa di tempat itu, mereka bisa dengan khusuk naik tangga satu persatu, berlutut, cium tanah, berdiri, naik tangga lagi, berlutut lagi, cium tanah lagi, en seterusnya sampe di puncak. Ada lagi orang lumpuh yang ga bisa naik ke atas di panggul sama sodara/temannya buat nyampe ke puncak. Talk about faith....
Begitu sampe di Puncak, lumayan ngos2an juga, kita sempat berkunjung ke dalam Buddha, isinya adalah seperti rumah abu. Gue sempat ketemu foto Anita Mui disitu, para fansnya masih setia aja taro kartu ucapan happy birthday en bunga2 en kado2.

1 of 6

Satu2nya biara yang kami kunjungi di Hk adalah Po Lin Monastery, yang terkenal di situ adalah makanan vegetariannya, kalo ga salah 1 orang sekitar $60, all-you-can-eat (ga mungkin dong orang Timor cuma makan sayur doang, bisa2 di jalan pingsan ntar hehe....)

1 of 5

So, setelah puas ngider2, we left NP Village by cable car, straight to Citygate Factory Outlet  yang terletak di depan MTR Tung Chung. Cuma 1 kata buat tempat ini : shopping!
So, selain food courtnya yang ok, inilah tempat untuk belanja barang2 bermerek dengan discount 70%! Fashionnya ketinggalan 1 musim, ada Giordano, Esprit, Zara, Crocs, dsb dsb. Pokoke kalo gila shopping kesini aja lah. We found nice Esprit' jeans, harganya 'cuma' Rp 300.000,-! Belt Giordano beli 2 cuma Rp 100.000,-!

Jadwal selanjutnya seharusnya ke Hongkong Museum of History, tetapi karena shopping ga kelar2, jadinya kami telat sampe di sono, nyampe jam 6 sore, tutupnya jam 6 sore juga...haiya...ya sutralah. Langsung aja menuju Avenue of Stars. Avenue of Stars terletak di East TST (you can reach this place by MTR). Sepanjang boulevard di tepi laut menghadap ke Hongkong Island. Pemandangannya sungguh ommpphh... kami cuma duduk2 aja menunggu Symphony of Light.
Here's a few things that happened :
1.  Sepanjang jalan terdapat Walk of Fame-nya artis2 Hongkong, patungnya si Bruce Lee, sampe patung 'Oscar'nya Perfilman Hk.

1 of 3

2.  Promotion Symphony of Light yang wah ternyata agak2 meleset. Kita pikir a lot of spectacular laser lighting, tetapi ternyata hanya sedikit saja laser en sayup2 dari speaker terdengar music classic diputar....a little bit dissapointed lah.

3.  The real attraction adalah suasana & viewnya, buat pacaran sih cocok betul hehe... Nda ada yang jualan makanan, yang ada cuma 2 kios jualan juhi doang.

1 of 4

4.  Ada toko mini Disneyland disini, you can buy Disneyland ticket & souvenir at here. (ada yang beberapa souvenir yang di Disneyland nya sendiri ga jual)
5.  A little bit windy, bawa syal & jacket kalo ga tahan dingin.
Karena lapar betul & kepengen melihat dunia malam Hk, kita nekad jalan lagi ke Central. Naik Star Ferry lagi, kemudian minibus kecil (yang penumpangnya cuma kita doang) menuju : Lan Kwai Fong.
This is a street that's famous for place to find a beer & pub. Begitu sampe, kita cuma bengong doang...suasananya kok kayak di Kuta Bali ya, isinya cuma bule tok! Buyar bayangan kita yang nyari cafe with live music. Yang ada benar2 cuma pub buat minum2 dengan music tak dung dung doang.
Syukurlah ada 1 lokasi tempat tumpleknya Thai food & Malaysia Food. And really really lucky.....the food is one of the best at Hk! so, ga percuma lah datang.

1 of 2

Inilah enaknya backpack jalan sendiri ga pake tour....we can go anywhere at that moment even it's not in the Itinerary. And it's sure fun!
Next : we're a little bit chaos because of Typhoon.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 3-1 : Ngong Ping 360

Di hari ke-3 ini kita bangun dengan semangat '45, mungkin karena badan uda mulai lebih fit, en mulai terbiasa dengan siklus jalan yang ga berhenti2 itu. Karena ada wi-fi di kamar, kami sempat browsing dulu en update status en kirim2 foto Disney via fb supaya bisa diliat anak dirumah :D.....(Si Erwin bahkan mendapat gratis Bb-an selama 3 hari Rp 50 rb pake xl, jadi bisa update status terus.)
Rencana awalnya di hari ke-3 yang jatuhnya Rabu ini, jalur kita adalah menjelajahi Hongkong Island, bukan Lantau Island, karena di hari Rabu malam ada pacuan kuda yang digilai orang se-Hongkong di Happy Valley Horseracing.
Cumanya si Edwin membaca brosur yang tersedia di Yiu Fai en tercantum dresscode : No jeans, no sneakers, no t-shirt! Halah!! mana sempat lah kita bawa dress ato kemeja apalagi sepatu klik klok. jadinya batal lho. Plus membaca ramalan cuaca di www.hko.gov.hk/, tercantum hari kamis kemungkinan bisa hujan.
Gue sering baca blog orang yang kesal karena berangkat menuju Ngong Ping Village via cable car, hujan & berkabut, sehingga sepanjang perjalanan tidak terlihat apapun en bahkan si Buddha besar pun ga keliatan tertutup kabut. Gue berdoa jangan sampe kita ngalamin nasib yang sama. So, setelah yakin ga bakal ke Happy Valley, en melihat cuaca yang panas, berangkatlah kita menuju Lantau Island.
Setelah breakfast di tempat kemaren, dengan menu andalan : wonton noodles, naik MTR deh dengan jalur macam ke Disney, cuma kita ga berhenti di Sunny Bay, tapi lanjut terus sampe pemberhentian terakhir, yaitu di : Tung Chung Station. Perjalanan hampir 1 jam.
FYI, selain naik MTR (paling cepat & gampang), bisa juga naik :

1. ferry menuju ke Mui Wo dari Central, baru naik bus lagi ke Tung Chung, atau
2. ferry menuju Tai-O (kampung nelayan-nya Hk), baru naik bus ke Tung Chung.

Begitu nyampe di Tung Chung station, kita menuju ke Ngong Ping 360 (NP360). Ikuti aja petunjuk, cuma 5 menit doang, en then nyampelah kita ke terminal cable car yang terkenal itu.

NP360 adalah jalur cable car yang membawa kita dari Tung Chung menuju Ngong Ping Village, tempat dimana Buddha Tian Tan yang gede itu berada. Lucunya cable car ini ada berbagai fasilitas, salah satunya adalah Crystal Cabin, yang lantai cable carnya terbuat dari kaca.

En karena kami ini berjiwa petualang semua :D, jadilah kami memilih cyrstal cabin ini PP. harganya $142. Bisa ngambil paket one way cyrstal cabin, one way standard cabin ($106), dsb. coba cek aja di www.np360.com.hk/, memang lebih mahal sih, tapi bagusnya lagi antriannya jauh jauh jauh lebih pendek!
Satu cable car muat max 8 orang. Ketika kami berangkat terdapat 1 pasang orang Singapore (lagi) di dalam 1 cabin. Oh ya, ada yang lucu....begitu kami naik ke dalam cabin, kami disuruh foto oleh fotografer yang sudah stand by di tempat, kirain buat apaan....ternyata...buat jualan...foto ini akan tercetak dalam bentuk gantungan kunci/t-shirt/gelas/album/entah apa lagi ketika kita nyampe di seberangnya....harganya? $100...halah! mana mungkin kami beli punya.
Kasihan sama si cewek Singapore, uda keliatan agak pucat dan ga berani bergerak begitu cable car berjalan. Soalnya cukup seram jalur perjalanannya, naik turun gunung, lewatin laut, lewatin gunung, keliatan airport, keliatan air terjun segala. En karena tembus pandang...lumayan keder juga.

1 of 3

Tapiiii....dia ketemu kita ber-4 yang uda macam kembali ke umur 17...:D :D :D....selain foto2 ga beres semua, maen film, mulai dari pura2 ketakutan lah, tereakin cable car yang lain lah, sampe tidur2an di lantai kaca..bwahahaha....pasangan Singapore yang asli alim tadi juga jadi bo-what...ikut2an foto ga jelas juga hihi...gue inget banget begitu nyampe si cewe tadi langsung 'thanks God, thanks God' melulu. Entah stress liat ketinggian atau stress liat kita ...:D :D :D Perjalanan cuma 30 menit, worth it lah! Spend lot more for this cyrstal cabin kalo belum pernah, it's really fun.

1 of 3

1 of 2

Next stop : Ngong Ping Village & Avenue of Stars.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 2 : Welcome to Disneyland!

Setelah bangun jam 8, mandi & beres2 yang molor sampe jam 9-an (Ed-Tha uda siap, begitulah mereka...setiap pagi mereka selalu duluan hehehe...). We're ready for Disneyland.
Keliling2 kebingungan cari Dim sum murah yang ga ketemu2 (yang ada di restoran yang kesannya mahal semua), kita pergi ke Peking Rd yang cuma beda 1 jalan, en ketemu toko kecil, dengan judul 'breakfast...' sisanya ga bisa dibaca :D. Mulai dari bakmi, nasi campur, sandwich, telor rebus & sosis, semua sarapan lengkap lah. Porsinya gede2, harganya berkisar $20. Milk Tea & cabe sini paling enak, kata Erwin. Kalo yang lain biasa aja.
Oh, ya...bagi yang terbiasa pedas, mending bawa cabe sendiri dari Indo, masalahnya sini cabenya payah semua. Di McD bahkan ga ada cabe, yang ada cuma tomato sauce tok. Kalo Erwin uda berbekal cabe Timornya yang super pedas itu.
Again gue terpesona dengan cekatannya orang2 sini. Kerjanya sangat efisien & cepat. Sumpit, cabe kita ambil sendiri semuanya, so sangat menghemat waktu yang punya.

Perjalanan ke Disneyland seperti begini : Naik MTR TST (jalur merah) - tukar kereta di Interchange Lai King (jalur kuning) - tukar lagi di Sunny Bay (jalur pink) menuju Disneyland. $17.
MTR terakhir suasana Disney uda mulai terasa. Keretanya ala mickey2 begitu deh, en penumpangnya mulai dari anak kecil sampe orang tua, pokoke suasana Dufannya uda berasa deh. Gue mengucap syukur banget hari panas bener, ga kebayang schedule ke Disney pake hujan, secara mau jaga stamina gitu lho.

1 of 2

Btw, tadinya sempat kepikiran mau ke Disney aja hari Kamis, karena dari hari Kamis - Minggu, temanya Helloween pas malamnya, cuma tambah bayar +/- $250/orang lagi, jadi langsung ga jadi. (lagian kayaknya ga terlalu penting ngeliat yang horror2, liat Jesus mendingan :D)
So, we arrive at Disneyland. And guess what? I left my camera's battery!!! Alamak....kemaren tiket hilang, hari ini ketinggalan batere...haduhh!
Anyway, here's a bit what happenned :
1.  Disneyland Hongkong ga gede2 amat, kecil malah...1/2 hari sih uda kelar kelilingnya. En hampir 25% permainannya cuma cocok buat anak kecil. Suggest gue, datang agak siang aja, jadi pagi keliling ke mana dulu kek.

1 of 3

2.  Tempatnya terbagi menjadi 4 wahana besar : Main Street USA, Fantasyland, Adventureland & Tomorrowland. Buat tau detailnya, termasuk tiket, jadwal pertunjukan, dsb. Cek aja di http://park.hongkongdisneyland.com

1 of 4

3.  Jangan mengharap big roller coaster, ontang anting, atau kora2 disini. Yang paling seru cuma Space Mountain tok. Waktu di Adventureland lebih mellow lagi, si Erwin sampe maen film jadi Tarzan waktu di Tarzan house...hehe...cepe d. Yang lucu, It's a small worldnya duplikat abis sama Istana Boneka kita di Dufan...persiss sis  sis....(termasuk lagunya)

1 of 3

4.  Lebih baik mengharapkan pertunjukan yang bagus, ketemu karakter Disney yang cantik2 itu. En suasana yang ok. Golden Mickey, The Lion King show, Parade, Mickey Phillarmagic & fireworks-nya adalah wahana yang paling ok. Cek schedule semuanya supaya bisa mengikuti semua show. Terutama schedule bertemu dengan karakter Disney, antriannya bisa panjang banget, en ditengah2 ngantri bisa aja mereka ngacir pergi.

1 of 14

5.  Karena tidak bole bawa makanan & minuman. Bawa aja botol air en isi tap water yang tersedia di setiap toilet. Kita makan di Royal Princess restaurant kalo ga salah, sekitar $ 80 /orang. Barangnya ga ada yang murah hehe...

6.  Sempet beli souvenir buat anak2 macam : gelas Princess & Buzz. Belakangan baru ketauan pernak pernik Princess yang bagus2 (seperti pen Princess) bisa ketemu di booth Disney di Avenue of Stars juga.

7.  Anyway ini memang tempat yang didesain buat wahana keluarga. Bagi yang bawa balita ga usah kuatir membawa stroller, karena mereka mempunyai parking stroller segala. makanya jangan heran liat beberapa orang bisa2nya pake dress lengkap dengan makeup & ada yang high heels, bingung kan? soalnya ga perlu 'kerja keras' main di Disneyland.

Erwin sempat ketiduran 3x di tempat ini! haha...salah satunya adalah sewaktu parade, artis paradenya sewaktu melewati kita, sampai berbalik & pelototin Erwin yang sedang tidur, sambil berkata ga percaya, 'Hey! Are you sleeping?'....haha...belum pernah kali dia ketemu orang tidur liatin parade di Disneyland. :D So....pulangnya mengambil jalur MTR yang sama, mampir lagi di Harbour City niatnya makan di Wonton Noodles, tapi uda keburu tutup, jadinya makanlah kita di Nasi Campurnya yang porsinya aujubilee...
Oh, ya sempat menikmati dessert Mango Hui Lau San yang terkenal itu....sekitar $20-$30 deh. Bagi yang doyan mangga, mulai dari buah, jelly, yoghurt, ice cream, semuanya deh lengkap. Boleh lah dicoba.

1 of 2

So....that's sic for Disneyland. Tomorrow destination : Ngong Ping 360.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 1-3 : Madame Tussaud & the rest of the nite.

Buset! Kenapa baru Day 1-3 ya? padahal gue berangkat 8 hari...man! It's still a long way to go... secara cuma ke Hongkong doang gitu lho....halah!! ga pusing, namanya juga suka nulis :D. So, here we go again, next stop : Madame Tussaud.
Gue ga bakalan panjang lebar disini, cuma gue bagi section tersendiri karena banyak fotonya hehe...
Madame Tussaud terletak di The Peak juga. Tempatnya museum patung lilin yang paling terkenal di dunia. Buat detailnya sih click www.madametussauds.com/hongkong/
Yang mau gue share disini adalah gue kehilangan tiket!! Buset deh....tiketnya kan ga murah gitu lho, $170 x 2 uda hampir 500-ceng, karena budget traveling, ga mungkin dong gue beli lagi tuh tiket....Si Erwin uda cembetut aja, soalnya uda ngiler, mahal dibela2in lah (namanya belum pernah). Tenkiu suamiku yang bisa menahan diri ga banyak omong atau ngomel, cuma diem aja. :D :D :D
Anyway, setelah panik ga ketemu tuh tiket, akhirnya usaha terakhir gue nyamperin ke receptionist-nya, which is anak muda semua. Mengingat para Hongkong-ers yang ga ramah, gue ga terlalu banyak berharap sih mereka bisa lakukan apa. Ternyata surprise juga, they were very friendly.
Gue suggest mereka menghubungi teman mereka di Peak Terminal bawah, tempat gue beli tiket sebelum naik Peak Tram. Hopefully he remembered my face gitu lho. Dan tanpa ba bi bu, mereka langsung telpon temannya dibawah, en bilang next shift kira2 1 jam kemudian, temannya akan naik dan mencoba kenalin kita, pokoke ga ada nada males atau nada tinggi.
En bener juga 1 jam kemudian, cowo-nya naik en dari jauh langsung bilang ,"yes, she bought 2 ticket." hallelujah!! aduh senangnya....gue sampe tenkiu2 berapa kali, en berjanji dalam hati, bakalan tulis kebaikan mereka di blog. hehe....
Nah, Ini hasil dari muke kesenengan karena jadi lagi masuk di Mdm. Tussaud.

1 of 24

Oh ya, pas kita pergi sedang tema Helloween di Hongkong, jadi Mdm. Tussaud ini juga bertambah 1 atraksi namanya : Scream. Asli ini seram betul (kata Erwin), kalo yang ga kuat jantung mending jangan masuk deh. Isinya kayak rumah hantu di Safari, cumanya pake artis beneran, jadi didandanin persis banget, en mereka bisa muncul di sampingmu...(hiii...seram kan). Sebelum masuk, uda diwanta wanti dulu, jangan dipegang artisnya, karena mereka ga bakal menyentuh kita juga (setelah masuk baru ngeh...pantas diwanta wanti, bisa2 artisnya ditonjok orang gara2 ketakutan wkwkwkwk....)
Kita masuk ber-4, ada 1 pasang orang Singapore. En jalannya musti berpengangan di pundak ga bole putus. Begitu masuk dari jauh gue uda liat ada bayangan putih berjalan ke arah kita...uda deh, sejak itu gue merem aja sampe keluar huaahahha....si erwin en pasangan di depan itu aja teriak2 terus.
Anyway, it's fun en ga usah dibawa serius dah.
Setelah puas menjelajahi The Peak sampe jam 8 malam. Pulanglah kita naik bus no. 15 sampe di Pedder St. En disinilah kita berjalan panjang sekali menuju Star Ferry Terminal. Tapi pemandangannya ok banget, bangunannya bagus, full lighting, orang2 juga jalan terus (ga heran orang Hongkong ga gendut2), en duduk di Star Ferry pun dengan takjub ngeliat pemandangan kotanya.

1 of 3

Walaupun cape berat (ingat belum tidur ya kita2 ini), tapi kelaparan en ga mau rugi waktu, kita naik bus no. 9 (+/- $ 4), menuju Temple Street yang terkenal itu. Letaknya di Jordan. Disitu pusatnya deretan barang kaki lima yang bisa ditawar sampe 75%. Kalo ga marah penjualnya, berarti harganya masih kemahalan :D
Barangnya segala macam deh...mulai dari souvenir (gantungan kunci, magnet kulkas, pen, sumpit, dll) sampe tas2 (kw-kw-an), baju, elektronik, semua semua, ka liaw ka liaw lah....
Gue sih ga terlalu berminat nawar (paling ga jago), cuma beli magnet kulkas doang, beli 3 $10. Tapi yang gue incer, tempat makan di jalan yang kayaknya enak di woo sung st.
Benar juga, chinese food, seafood, di toko-toko yang tumpah ruah ke jalan (mobil ga bisa masuk), rameeee banget, en setiap orang berteriak satu dengan yang lain. Gue liat banyak banget yang pesen kepiting, udang, kayaknya enak...tapi setelah liat harganya ga masuk di kantong kita hehe.... ($100 seporsi kepiting kalo ga salah).

1 of 2

Anyway, yang bikin gue amazed adalah si encinya, sigap & cepaatttt sekali kerjanya. Bayangin, tempat kita makan sekitar 10 meja, full peoples. Dia sendirian merangkap sebagai yang ngorder, yang antar, yang beresin meja, yang ngitung...!!! Kita pikir dia owner, sewaktu kita tanya, dia jawab sambil senyum2, "saya masih makan gaji disini, pegawai."....tambah amazed lah kita. (Kalo semua waiter gue macam gini di Pagoda....halah!).
So....setelah sampai kembali di Yiu Fai guest house, mandi en langsung pingsan aja di tempat tidurnya yang keras itu....selesailah hari ke-1 kita.
See you on Disneyland!

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 1-2 : Central & The Peak

Sampailah kita di Central, CBD-nya Hk.
Berbeda dengan Kowloon yang lebih santai & modis. Central ini daerah Sudirmannya kita, so banyak banget pekerja kantoran yang lalu lalang. Kita menuju ke area wisata no.1 di Hk : The Peak (bukan Disneyland ya kawan2). Itu puncak bukitnya Hk yang disulap jadi area wisata.
Menuju The Peak yang tinggi itu kita musti naek Peak Tram. Sebenarnya ada 2 cara menuju The Peak : pake Peak Tram atau naik bus no. 15. Cumanya bagian dari attraction-nya The Peak adalah naik tram-nya yang antik itu, so... gue suggest berangkat naik peak tram, pulangnya naik bus.
Menuju terminalnya, kita bisa jalan kaki santai di area CBD, kalo jalan cepat sih 20 menit juga nyampe (jangan kuatir, sepanjang jalan ada directionnya kok). Tapi berhubung kami ga diburu waktu, jadi ya santai2 aja explore Central ini.

1 of 3

Keren lho, ada gedung HSBC, gedung parlemen en Bank of China yang terkenal itu. Karena gue baca di www.lonelyplanet.com, gedung BoC ini ada public viewing di lt. 43 (gratis), so pergilah kita ke sana. Caranya gampang: masuk aja ke gedungnya - jangan salah gedung, gedungnya yang tinggi en zig zag itu, bukan Bank of China building yang tua en pendek - terus ke resepsionis, bilang kita mau ke lt. 43, en then serahin copy paspor & tunjukin aslinya, en then setelah dapat tanda pengenal naik deh ke lt. 43.
Sampe di atas, kita bisa liat pemandangan kota Hk di area pelabuhan....keren lah secara gratis gitu lho. Emang kita nee bukan fotografer, bawaannya aja cuma canon ixus yang pocket gitu, jadi begitu mau foto di BoC, silau sana silau sini....haiya...susah bener mau foto view di belakang jendela itu..(musti nyicil beli kamera nih)...anyway, kalo ada waktu boleh lah kesitu, sekalian bisa liat isi gedung tinggi Hk yang uda agak2 tua interiornya.

Lanjut ke arah Peak Terminal. Here's what happening at Peak Tram:
1. Kita mencar bareng Ed-Tha, karena kita kepingin masuk ke Madame Tussaud yang terkenal itu.
Nah, kalo kita ambil paket Peak Tram + Madame Tussaud = $170, kalo Peak Tram doang = $25 (semuanya one way, karena kita planning pulang pake bus aja). Antrian cukup panjang, cumanya karena kita pergi hari biasa & bukan bulan2 liburan, jadi antriannya masih aman lah. Tapi kalo kita beli paket dengan Madame Tussaud, bisa langsung, demikian juga kalo pake Octopus Card, antriannya lebih pendek lagi. bisa cek di www.thepeak.com.
2. Peak Tram yang terkenal itu umurnya juga uda ratusan tahun, en karena ceritanya naik gunung, keretanya otomatis jalannya nanjak hampir 45'. So, tempat duduknya juga one way aja, katanya sih turunnya juga sama jalan mundur.
3. Perjalanan cuma 30 menit saja, en sepanjang jalan kita sibuk abis berfoto2, karena lucu banget liat struktur gedung & pohon2nya...kayak masuk ke rumah miring jaman dufan dulu hehe...
4. Hati2, jangan sampe ketinggalan barang kayak kasus gue... ribet banget! Karena begitu nyampe ke The Peaknya, otomatis kita menuju pintu masuk yang kemudian akan terkunci ...dan kalo mau keluar lagi musti via pintu keluar yang terletak di lantai 2.

1 of 3

Orang Hk ini memang banyak pedangang betul...di setiap tempat wisata, arena pintu keluar masuknya pasti selalu menjadi area jualan, terutama barang souvenir. The Peak itu sebenarnya adalah puncak bukit dengan pemandangan ke lembah kota Hk. Yang amazing dari viewnya ya itu, gedung2 & lautan yang membelahnya. Nah, hebatnya mereka membangun sebuah mall disitu (dengan bentuk yang unik) plus pelataran yang ekstra besar, en di paling atasnya yaitu Sky Terrace, kita bisa melihat pemandangan kota Hk ini secara utuh.

Jadi singkat kata, puncak bukit yang dikelola dengan baik sehingga menjadi area wisata no.1 di Hk. Here's a view information :
1.  Namanya juga di puncak bukit, ya dingin lah yaa....bawa jaket tebal sedikit. Terutama bagi yang mau naik ke Sky Terracenya (bayar lagi $ 20).
2.  Sekali lagi, ini mall teman. You can even find a crocs here! Si Erwin bahkan sempat tidur di Starbucks bentar (saking capenya jalan seharian, mana belum tidur lagi malam sebelumnya). oh, ya...Pelatarannya ada di lt. 2
3.  Kalo bisa jangan terburu2 di sini, ambillah waktu dari jam 4 sore, foto2 dulu untuk moment sore harinya, en then kalo kalian ke mdm. tussaud, pergilah dulu. Letaknya di lt. 1. keluar dari mdm. Tussaud, uda gelap, barulah pemandangan yang spektakuler itu muncul....keren abis.
4.  karena area The Peak adalah area perumahan orang kayanya Hk, sering liat mereka (atau maidnya) bawa doggie jalan2, en doggienya keren2 bo. Si Shinta sempat foto bareng anjing yang setinggi pinggang manusia, apa ya mereknya?

1 of 4

5.  kalo malas bayar sky terrace (kita ga pergi karena dingin banget, ga bawa jaket soalnya), si Edwin ketemu secret place buat foto gratis hehe....naik ke lt. 3 mall, ada exit di sebelah resto jepang. Waktu kita pergi sih pintunya ga dikunci, wah...bisa foto dengan bebas, soalnya ga ada yang tau kalee, jadi bisa foto dengan berbagai gaya :D... (sayang si Erwin fotonya ga bener disini, kalo ga kan kayak prewed hihi....)

1 of 2

Don't miss The Peak, kalo ke Hk ga ke Peak macam ga ke Hk. Btw, this is the most favorite place for me at Hk. Next stop : Madame Tussaud.

• 0 responses
• Like this post
• Comment

Day 1 -1/2 : Transportation

Tujuan selanjutnya adalah menuju The Peak.
The Peak terletak di pulau seberang Kowloon, Hongkong Island. Menyeberang pulau ini bisa memakai segala macam transportasi.
So, mending kita cerita tentang transportasi dulu yang bisa kita pakai di Hk :
1.   Taxi
Uda pasti paling gampang, selama kita di Hk, kita cuma 2x naik taxi. biayanya kalo dekat2 sekitar $ 50. karena naik ber-4 jadi ga terlalu berat. Suggest gue, kalo uda benar2 nyasar dan ga tau jalan (terutama uda keluar dari area wisata), barulah naik taxi.
Ingat, supir taxi jarang bisa ngomong bahasa Inggris, jadi kalo ga ngerti Mandarin, bawa peta, tunjukin aja kita mau kemana. Atau tulis lokasi dalam bahasa mandarin. Jangan coba2 ngomong dalam inggris lokasi yang dituju, karena terjemahan Inggris mereka parah! contohnya : nathan road, ngomongnya bisa jadi : nei-teen-load-aa....haiya!!
2.    MTR
Ini yang paling ok & murah. keterangannya juga gampang, di setiap stasiun pasti ada peta dalam bahasa Inggris, terutama stasiun padat macam TST & Central. Hati2 dengan exit pintu yang bercabang2. Make sure kalian tahu mau keluar kemana, sehingga tidak berjalan jauh. Khusus exit di TST, kita bahkan bisa berjalan lewat jalan underground sampe ke East TST (daerah Avenue of Stars.)
MTR menjangkau hampir ke seluruh pelosok Hongkong, kecuali daerah selatan hongkong Island & di pulau2 kecil. Ada jalur express dari Airport menuju kota. Ongkos MTR tergantung jarak tempuh, bisa dicek biayanya di www.mtr.com.hk.

1 of 3

3.    Star Ferry
Menyeberang antar pulau (Hk terdiri dari 3 pulau gede), terutama antara Kowloon & Hk Island bisa dilakukan dengan Star Ferry, (jadi macam ferry penyeberangan dari Jawa ke Bali, minus isi mobil). Star Ferry ini umurnya uda tua banget, en tetap dipake sebagai transport umum warga Hk sendiri.
Gue suggest cobalah naik Star ferry paling engga 2x, siang sekali, malam sekali. Why? Pemandangannya itu loooo.....canteknyaaa. En yang paling gila...murah abis ini ferry. cuma $ 2.50 di upperdeck (naik di atas, viewnya lebih mantap)!! Perjalanan juga pendek kok, cuma 30 menit nyebrangnya. Kalo ke tempat yang lebih jauh, bisa durasi sampe 1 jam. (Hk Island - Tai O)

1 of 3

4.    Tram
Tram ini juga umurnya uda ratusan tahun. Transportasi yang macam bus tingkat 2 ini, jalannya mirip kereta api. Kita bisa ketemu tram ini di Hk Island, ada jalurnya. bisa dicek di www.hktramways.com. Biayanya sih uda rata sekali naik....tau berapa harganya? Cuma $2....hah! ga nyampe Rp 3000 kita! Gila ga! Dan kalo kita bandingkan dengan kebersihan tram ratusan tahun ini dengan metromini / kopaja kita....haduhh...langit & bumi deh....

1 of 3

5.    Bus & Public light bus (minibus) Bus di Hk benar2 berfungsi maksimal. Dari yang tingkat 1, tingkat 2 sampe minibus (public light bus). Rata2 area wisata pasti ada pemberhentian bus. Cumanya, rada ribet kalo kita ga pegang peta & benar2 meneliti nama jalan. Sama seperti supir taxi, supir bus juga inggrisnya banyak yang hancur. Jadi kalo mau tanya, kembali pegang peta aja erat2 en tunjukin sama empunya. Biaya bus bervariasi sesuai jaraknya. Coba cek di www.kmb.hk atau www.nwstbus.com.hk

Nah, untuk peak tram & cablecar dibahasnya ntar aja. Ada 1 yang penting untuk transportasi ini. Untuk kemudahan pembayaran, di Hk kita pakenya Octopus Card. itu semacam Flazz BCA kita. Bedanya cuma si Octopus Card ini benar2 sakti & convenient banget. 1. bisa buat naik semua transportasi di atas kecuali taxi, en gilanya lebih murah lagi.
2. bisa buat belanja di 7-11 & beberapa toko lainnya.
3. Kalo ngantri beberapa wahana macam The peak, bisa langsung jalur khusus, ngantrinya lebih cepat.
beli kartu pertama kali kena $150, $100 bisa dipake, $50 buat deposit. (jadi kalo mau untuk souvenir, ya ga usah ambil depositnya). Reload nilai kartu bisa dilakukan di mesin Octopus card, itu ada di Star ferry terminal, di MTR, di airport, dsb.
Kalo kita isi misalkan berlebih, (seperti yang kita lakukan : sekali isi $400), kalo pake ga habis & ada sisa, ntar bisa diambil kembaliannya, dan hanya dicharge $7. So, kalo kalian planning jalan hemat macam kami, jarang pake taxi & hampir berhari2 di Hk, mending langsung beli Octopus card aja.
Sekian untuk Transportasi. Kita salut banget dengan transportasi Hk ini, bervariasi tetapi benar2 dipelihara sama pemerintah. Mereka sadar bener kotanya kecil tetapi penduduknya padat (no.5 kota terpadat di dunia), jadi mereka benar2 harus serius menanganinya. Ga kebayang dong kalo setiap orang bawa mobil? Yang ada kita sering berkomentar : di jalanan Hk, dari 5 mobil dijalan, paling cuma 1 mobil pribadi, 2 bus, 2 taxi.
So, jangan heran juga kalo liat orang2 membawa koper di bus, atau bawa barang belanjaan di MTR, en waktu jam kantor pun padat macam ikan sarden, tapi ya itu lah....kita jadi sirik abis....kapan ya jakarta bisa begitu??? (Ayo, bang Foke....kita coba dong bikin Jakarta macam begini.)

Oh, ya 1 lagi  catatan : Manners memakai escalator di Hk.
Orang Hk terbiasa berjalan macam dikejer kereta. Jarang banget yang namanya berjalan leha2 atawa santai2. Dan ini termasuk sewaktu memakai escalator. Hari pertama kita masih belum biasa...kebiasaan di indo adalah, kalo naik escalator artinya berhenti en menikmati tangga berjalan hehe....so kita terbiasa berdiri suka2 kita.
Tapi setelah sekali dua kali kita perhatikan, orang2 kok ya rapi naik escalatornya : begitu naik langsung berdiri di sebelah kanan, en sebelah kirinya kosong (terbalik sama kita). En kalo ada yang terburu2 banget, langsung ambil 'jalur cepat' di sebelah kiri.
So, lama kelamaan kita ngeh juga. Ternyata kalo ga mau langsung jalan, ya berdiri lah di sebelah kanan, 'haram' hukumnya diam di sebelah kiri, itu artinya kita menghambat orang2 dibelakang kita. Jadi teman2 kalo kita masih ga ngeh juga, maka bisa dipastikan kita bukan orang Hk, seperti kata si Fredy, teman Erwin. :D
Good news is : kebiasaan ini kebawa sampe ke Jakarta...haha...
Ok....enough for information. Next stop is Central & The Peak!