Review Trip Air Asia-X: Kuala Lumpur-Paris
The Beginning..Saya tergoda membuat review ini karena sebelum dan bahkan setelah kami kembali dari trip, banyak yang berkomentar… gimana kapok nggak naik budget airline ke Eropa? atau gimana rasanya naik budget airline untuk perjalanan jauh ke Eropa? daan berbagai komentar sejenisnya. Untuk menjawab berbagai pertanyaan tersebut.. inilah reviewnya..
Paris, dan negara Eropa lainnya, siapa yang nggak bermimpi menginjakkan kakinya di sana? Saya dan suami termasuk yang ingin sekali melihat seperti apa kehidupan di belahan dunia bagian sana. Thanks to semakin banyak budget airlines akhirnya mimpi tersebut kesampaian juga!
Sejak Airasia mengumumkan akan membuka rute ke Paris, saya diam-diam sudah mulai deg-degan (lho kok saya yang deg2an ya?). Penasaran berapa harga yang akan dipatok Airlines asal Malaysia ini menuju tanah Eiffel.
Hari itu masih pagi, sekitar jam 8, terlalu pagi untuk ukuran kami di hari libur. Tapi si suami sudah sibuk otak-atik laptop, tumben! Ternyataaaa, hari ini (sekitar bulan November 2010) adalah peluncuran penjualan perdana Air Asia X ke Paris. Si suami dengan semangat sedang mencari-cari tanggal yang termurah.
Setelah mencari berbagai tanggal, akhirnya pilihan kami jatuh pada tanggal di akhir September sampai pertengahan Oktober 2011. Yep, setahun dari tanggal beli. Pertimbangannya:
1. Eropa harusnya sedang musim gugur, cuaca mungkin tidak terlalu panas atau dingin
2. Masih banyak waktu untuk menabung
3. Peralihan musim biasanya banyak sale (pertimbangan pribadi yang dirahasiakan)
4.Ya memang dapet yang paling murah tanggal itu
Harga yang berhasil kita dapatkan ketika itu:
Harga tiket Kuala lumpur-Paris (PP) untuk 2 orang = 2.296 MYR
Pajak & biaya untuk 2 orang 556 MYR
total tiket PP untuk 2 orang: 2852 MYR
perorang: 1426 MYR
Ketika itu di tagihan kartu kredit saya tercetak sekitar Rp. 3,8 juta/perorang untuk tiket PP. Harga ini bisa dibilang cukup murah jika dibanding harga promo airlines2 full service. Tentu saya tidak punya perbandingan yang sama karena budget airline yang melayani rute Asia tenggara-Eropa sepertinya baru AirAsia (cmiiw).
Tentu biaya ini belum termasuk tambahan bagasi (39 MYR untuk 15 kg)+ makanan. Nah kalau itu silahkan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing. Bahkan dengan tambahan bagasi + makanan layaknya fasilitas full service, harganya tetap lebih murah dibanding airlines full service lainnya.
The Trip
Kode destinasi penerbangan ini adalah (KUL-ORY). Di Paris kami akan tiba di Orly airport, salah satu airport lain selain Charles De-Gaulle yang sangat terkenal. Suami berangkat dari Singapura dan saya berangkat dari Jakarta. Dari Jakarta saya menggunakan Malaysian Airlines dengan harga tiket satu kali jalan Rp 350 ribu. Menurut survey saya ketika itu, ini adalah tiket termurah bahkan jika dibanding harga budget airlines. Apalagi Malaysian Airlines adalah full service airlines jadi harga tersebut sudah termasuk bagasi 20 kg dan in-flight meal alias makan.
Karena Air Asia X beroperasi dari Low Cost Carrier Terminal (LCCT) di Kuala Lumpur dan saya tiba di Kuala Lumpur International Airport (KLIA) maka saya harus naik bus dengan perjalanan sekitar 30-45 menit. Bus tersebut beroperasi dari basement 2 KLIA, petunjuknya sangat mudah ditemukan. Tarifnya 2,5 MYR sekali jalan menuju LCCT.
Tiba di LCCT, kami langsung menuju bagian baggage drop karena sudah melakukan mobile check-in, 4 hari sebelum keberangkatan. Peraturan baru AirAsia, penerbangan yang di pesan setelah tanggal 21 September 2011, akan ada tambahan biaya 10 MYR untuk yang melakukan proses check-in di konter air asia. Kalau mau gratis bisa memilih web, mobile, atau kioks check-in yang tersedia di bandara.
Terakhir kali saya berkunjung ke LCCT itu sekitar 2007, 4 tahun lalu. Jika dahulu terminal ini bisa dibilang sangat ‘basic’, sekarang sudah banyak sekali kemajuan yang terjadi. Tempat menunggu lebih nyaman. Di bagian luar banyak restoran, toko, coffee shop branded yang bisa jadi tempat menghabiskan waktu yang menyenangkan.
Sebelum masuk ke ruang tunggu, seperti biasa akan ada beberapa pos yang dilewati. Pertama adalah pos pemeriksaan bagasi kabin. Petugas akan memberikan label pada bagasi kabin yang sesuai peraturan. Jika terlalu besar anda akan diminta memasukkannya ke bagasi. Selanjutnya adalah pos sekuriti dan imigrasi. Selama tidak membawa barang yang dilarang atau sudah memiliki dokumen yang lengkap, tak perlu khawatir.
Kami tiba cukup awal, sekitar jam 22.00 waktu setempat kami sudah duduk manis di ruang tunggu. Padahal pesawat baru akan berangkat pukul 01.20. Untungnya baik LCCT maupun KLIA memiliki layanan free wifi yang berfungsi dengan baik sehingga waktu menunggu tidak terasa terlalu lama.
The Seat
Karena perjalanannya cukup lama, kami memutuskan untuk menggunakan fasilitas assigned seat alias memilih kursi dengan biaya 35 MYR supaya posisi duduk tidak terpencar dan tidak terjebak di kursi yang kurang nyaman. Kursi nomor 36A dan C jadi pilihan kami. Alasannya:
1. Pada deret tersebut kursi kami hanya untuk dua orang (bukan tiga) jadi tak perlu khawatir memikirkan siapa yang akan duduk di sebelah kita.
2. Kursi tersebut berada pada posisi transisi antara deretan 3 dan 2 kursi, sehingga asumsi kami mungkin saja areanya sedikit lebih luas
3. Terletak di bagian belakang dan tidak terlalu jauh (atau terlalu dekat) dari toilet.
4. Bukan termasuk kategori Hot Seat yang harganya lebih mahal .
Hasilnya:
1. Semua asumsi tadi benar!
2. Bagi siapapun yang bepergian berdua, pilihlah kursi tersebut karena ternyata memang best seat untuk 2 orang -menurut pengalaman kami- (selain hot seat yang harganya lebih mahal)
Leg room untuk suami (tinggi sekitar 170) masih cukup nyaman. Untuk yang lebih dari itu sebaiknya pilih kursi hot seat.
Untuk pulangnya kami tidak berhasil memesan kursi yang sama. Akhirnya kebagian kursi no 37, AC persis di belakangnya 36 A-C hasilnya.. perasaan kok sedikit lebih sempit ya *apacumaperasaanaja
Entertainment System
Karena ini adalah budget airlines maka jangan bermimpi ada TV atau entertainment sistem di setiap kursi. Bahkan TV umum untuk ditonton bersama-sama di koridor juga tidak ada. Lalu bagaimana kita akan menghabiskan 13 jam waktu perjalanan tanpa terasa bosan dan terlalu banyak tidur?
1. Air Asia-X menyewakan semacam komputer tablet yang berisi musik dan film terbaru dengan harga MYR 20
2. Air Asia-X juga menyewakan PSP yang berisi game maupun komik digital seharga MYR 12 (introduction price kl gak salah)
3. Bawa sendiri buku, komputer tablet, atau apapun yang bisa menghibur Anda selama perjalanan panjang
The Food
Nah ini juga penting! Berada di pesawat selama 13 jam tentunya perut perlu suplai yang memadai. Karena kami berdua sangat mudah lapar maka kami melakukan pemesanan makanan sebelum keberangkatan atau istilahnya pre-booked meal. Harga pre-booked meal memang lebih murah daripada pesan langsung di atas pesawat. Sebagai gambaran, trip Kuala Lumpur-Paris akan menggelar dua sesi makan, 1st service (sesaat setelah take-off) dan 2nd service (sekitar 3 jam sebelum landing).
Harga untuk dua kali makan jika memesan online adalah 20 MYR. Untuk pemesanan online kita akan mendapat gratis 1 botol air mineral setiap makan. Perbandingannya, untuk pesan langsung di pesawat (KUL-ORY) 1 menu adalah 15 MYR dan 1 botol air mineral adalah 3 MYR, total 18 MYR. Untuk dua kali makan maka harganya menjadi 36 MYR, beda 16 MYR lebih mahal daripada pesan pre-booked meal.
Saya memilih makanan Asia dan suami memilih menu Eropa. Makanan pertama kami adalah Nasi Briyani untuk menu Asia dan suami mendapatkan chicken bonne femme untuk menu internasional.
Makanan selalu datang dalam keadaan hangat dan rasa makanannya pun cukup menyenangkan. Walau ini adalah in-flight food tapi bumbu-bumbu dan rasa masakannya tidak mengecewakan.
Selain makanan utama, juga tersedia snack-snack, mie instant, dan minuman lainnya. Referensi menu lengkap Air Asia-X bisa di lihat di link ini.
The Toilet
Nothing special. Sama seperti toilet pesawat lainnya. Tapi dari pantauan saya 3x ke toilet, keadannya selalu bersih.
Arrival and Departure Time
Kedua perjalanan pulang dan pergi kami selalu on time. (definisi on time kami selisih jadwal dan waktu berangkat tidak lebih dari 20 menit). Oh iya.. sebelum sampai di Paris, menurut pramugari, pesawat yang datang wajib menyemprotkan cairan disinfektan dan penumpang diminta untuk menutup muka.. hihiihihi…
Verdict
Will definitely do it again dan merekomendasikannya sebagai budget airlines untuk yang bermimpi ke Eropa dengan biaya yang tidak terlalu mahal. Hmm bahkan jika punya budget lebih untuk naik full serviced airlines kelas ekonomi, saya tetap menyarankan naik AirAsia karena dengan budget lebih, Anda bisa menikmati fasilitas di kelas business di Air Asia-X dengan tempat duduk yang bisa menjadi flat bed, electric socket, meals, dan bagasi. Bayar harga ekonomi dapat kelas eksekutif.
Well sekian dulu reviewnya, ini pendapat pribadi lho dari pengalaman saya naik Air Asia X untuk pertamakalinya (sukur2 bisa lagi)! Kalau ada yang punya pengalaman berbeda silahkan berkontribusi di kolom komentar. Ada pertanyaan? Mudah-mudahan bisa saya jawab
No comments:
Post a Comment