Search This Blog

Thursday, January 19, 2012

Tokyo – Mt. Fuji – Hokkaido 2

Trip Route Plan (Tokyo – Mt. Fuji – Hokkaido) 夏(10 hari) part 2




Hari Keberangkatan (8 Juli 2012)   (日)                      
Hari pertama keberangkatan, pastinya dah deg-degan banget. Tiket Air Asia dari Surabaya-Kuala Lumpur-Tokyo(Haneda) lumayan murah juga. Sekitar dua jutaan rupiah. Penerbangan dari Surabaya – Kuala Lumpur, AK 1393, berangkat jam 08.50 pagi dan sampai 12.25 siang. Abis itu makan siang dulu dunks di KL. Hahaha.. Jam 14.40 siang, berangkat menuju tokyo!!! Pastinya uressshiii banget~~~ Perjalanan ke Tokyo (Haneda) memakan waktu kurang lebih 7 jam dan sampai di Tokyo Haneda jam 22.30 malam. Bisa-bisa pantatku kempes duduk segitu lamanya. Fuuuuhhh~~
Menurut data – data nih ya, mendingan bobo di bandara daripada ngejar kereta malam atau naik taksi. Berangkat pagi dari bandara ke penginapan aja. Lebih hemat. Lagian, reservasi penginapannya juga tanggal buat 9 juli kok. *niru buku panduan. Hihi..*
Hari Pertama (9 Juli 2012) (月)
Berangkat ke penginapan yang ada di Iriya naik Kereta Keikyu yang akan berhenti di Sengakuji Station yang harganya sekitar ¥1.300 (Rp 140,400.00). uuh~~~ mahal. Abis itu harus ke Higashi-ginza Station dulu supaya bisa nemu jalur yang ke Iriya Station. Dari Haneda ke Sengakuji sekitar 30 menit. Dari Keikyu ke Higashi-ginza sih masih termasuk Toei Line, nah kalo dari Higashi-ginza Station ke Iriya Station sih udah termasuk Tokyo Metro Line biayanya ¥330. Gak tau apa bedanya sih, tapi sepertinya wajib diinget nih. Hehehe.. Dari Higashi-ginza Station ke Iriya Station sekitar 22 menit dengan biaya ¥190.
Setelah sampai di Iriya Station, aku tinggal jalan kaki 6 menit atau 4 blok ke Sakura Ryokan. Bisa dari Ueno Station juga sih, kurang lebih aja, tergantung aku aja, mo lama – lama di subway ato kagak. Hehehe.. Aku pilih penginapan ala Jepang seperti Sakura Ryokan ini karena selain murah (sekitar Rp 491,985.53), strategis (kita bisa jalan kaki ke Asakusa, jalan Kappabashi dan Taman Ueno) juga karena jepang banget gitu loh. Ditambah lagi gampang dekat ke tempat – tempat wisata terkenal, seperti yang sudah aku sebutin tadi, bisa ke Asakusa, Ueno, Akihabara, Tsukiji Fish Market, Ginza, Roppongi, Tokyo Disneyland dan bahkan Narita Airport.
Di sini juga bisa pilih kamar yang ala barat atau ala jepang, aku pasti pilih yang jepang dunks. Bosan ah ama ala barat, di Indonesia juga banyak. Hahaha.. Di ryokan ini juga katanya bisa merasakan semangat Shitamachi (ga tau kanjinya gimana) yang artinya tradisional yang bersahaja. Jadi penasaran nih. Hehehe..
Sakura Ryokan juga menyediakan free internet access di lantai satu. Jepang kan pernah menjadi juara pertama lomba cepet-cepetan akses internet beberapa tahun lalu, sebelum akhirnya didepak ama Korsel si negara tetangga yang kecil mungil penghasil Samsung itu. Trus disini juga ada AC perkamar, tipi, ruang makan, laundry koin, pedagang asongan bisu alias vending machine, telepon internasional, mesin potokopi, faksimili, bisa pake kartu kredit juga. Dan kalo masalah parkir (¥1.000) dan makan pagi (¥840) harus bayar lagi.
Abis check in en taruh barang, langsung berangkat ke Asakusa deh! Menurut buku panduan, penginapan ini dekat sama Sensoji Temple ato yang juga lebih terkenal dengan panggilan Asakusa Temple. Aku pilih jalan kaki aja deh daripada naik kereta. Soalnya lebih hemat dan sekalian jalan-jalan berkeringat. Hehe... Setibanya di Kuil Sensoji, rasanya dah g perlu makan siang nih. Kan banyak yang jual makanan khas jepang di Nakamise dekat kuil Sensoji.
Orang yang jual osenbei nih ----------------------- >
Tuh ada Kibidango, Ningyoyaki, dll. Selain harus poto – poto di kuil Sensoji, harus beli makanan n pernak pernik di Nakamise dunks. Alasan utama pergi ke kuil ini karena kuil ini kuil paling tua di Tokyo, makin tua kan kesannya makin keren gituh. Kuil Buddha ini dipertahankan oleh pemerintah kota Tokyo untuk menjadi cagar budaya Jepang. Kuil ini dibangun pada abad 7, tapi bangunan yang bisa kita liat sekarang itu hasil renovasi gara – gara Perang Dunia II dulu. Kan Tokyo waktu itu menderita luka bakar berat, alias banyak kena bom. Masuk ke kuil ini gratis loh. Tiap harinya ratusan orang jepang dan asing datang untuk berdoa. Setelah nimbrung di festival, poto – poto, ngikut ngambil ramalan yang tidak gratis, nyemil gak karuan, dan ikut cuci kaki, muka en tangan di tempat pembersihan sebelum berdoa, pastinya aku bakal stay di matsuri dunks.
Aku kesini pengen liat orang – orang jepang berdoa di kuil ini. Juga sekaligus ikut nimbrung di festival Asakusa Kannon Yonman-Rokuen Nichi yang cuma diadain setiap tanggal 9 – 10 Juli dari jam 10 pagi sampe tengah malam. Bahasa indonesianya sih Festival Berkat 46.000 Hari. Ada kepercayaan kalo kita datang ke kuil ini untuk berdoa, bakal menerima barkat sebesar 46.000 hari berdoa di kuil itu. Festival ini juga dikenal dengan Hozuki-ichi atau Chinese Lntern Plants Festival, dan ga heran kalo banyak yang jual tanaman Hozuki dan lonceng angin. Tanaman Hozuki dipercaya mampu menyembuhkan berbagai macam penyakit. Ikutan beli ah nanti. Tapi kalo harganya ga mahal. Hehehe..

No comments:

Post a Comment