Search This Blog

Wednesday, January 11, 2012

Schipol

AMSTERDAM

Wow….tulipnya cantiiiiiik
@keukenhof Amsterdam
@keukenhof
Landing di Schipol 28 Maret 2011 jam 16.35, setelah 2 jam 10 menit penerbangan by Easy Jet dari London. Saya langsung menuju Locker Room Bandara internasionalnya Belanda ini. Lockernya keren, self service. Kita tinggal pilih mana yang diinginkan. Lockernya cukup besar karena 2 koper besar dan 1 tas ransel saya masuk didalamnya. Locker ini bahannya terbuat dari baja layaknya safe deposit box yang terdapat di bank. Setelah pintu ditutup, gesekkan kartu kredit maka akan keluar kertas dengan barcode yang nanti harus dibacakan saat akan membuka pintu locker. Harga sewa 1 locker €8 untuk 1x pakai. Kalau mau bayar pakai uang juga bisa tapi tak menyediakan kembalian sehingga saya pilih opsi kartu kredit saja.
Selesai urusan simpan koper saya langsung menuju bus stop untuk mencari bus tujuan keukenhof. Keukenhof adalah taman bunga tulip yang buka pada bulan-bulan tertentu/saat tulipnya mekar. Tiket telah saya beli via online dengan harga €21/adult dan €11/child, sudah termasuk bus pulang pergi dari schipol.
left luggage @Schipol Airport
self service locker @schipol airport
Keukenhof sungguh taman yang sangat indah. Saya terbius oleh pemandangan disekelilingnya, bunga tulip aneka warna, danau yang jernih, sekelompok angsa  ‘bercengkerama’, Ahhhh…..saya tak bisa mendeskripsikan keindahannya dengan sempurna seperti apa yang dilihat. Hanya rasa syukur saya panjatkan pada Allah SWT karena telah diijinkan menikmati alam ciptaanNya ini.
Holland Pass
with Mr.Hani
with Mr.Sami
Kartu ini saya beli via online saat di tanah air. Kelebihan Holland Pass dibanding kartu sejenis di kota lainnya adalah skip the line (tanpa antri) dan kebebasan kita menentukan atraksi mana yang diminati sesuai jumlah free attraction yang kita pilih, hal ini menjadikan harganya bervariasi sesuai jumlah free attraction. Saya membeli free 5 attraction disesuaikan dengan Holland pass kids untuk Reyhan.
keukenhof
Untuk mendapatkan Kartu Holland Pass, saya harus menukarkan bukti pembelian online dengan kartu di tempat yang telah saya pilih. Saya memilih GWK Travelex. Sesampainya di stasiun central kami langsung melihat papan peta kota Amsterdam tepat di depan stasiun. Reyhan selalu turut membaca dan tempat yang kami cari pertama adalah Tourist Information Centre karena disanalah saya akan bertanya dimana tempat yang saya pilih untuk mendapatkan kartu pass.
with his idol
with my idol
Dengan tujuan ‘mengobati’ kelelahan di London maka saya putuskan untuk menggunakan bus hop on hop off yang termasuk dalam salah satu free attraction. Rute tourist bus ini adalah : Central Station, Madame Tussaud, Anne Frank House, Hard Rock Café, Van Gogh Museum dan Rijk Museum, Heineken Experience, Flea Market, Amsterdam Dungeon, Red Light District.
                                      Harga Holland Pass (website www.hollandpass.com)
-          Free 2 attraction + discount card : € 23,25
-          Free 5 attraction + discount card : € 37,50
-          Free 7 attraction + discount card : € 47,50
-          Kids  (free 5 attraction)               : € 28,00
-          Discount card bisa digunakan di resto atau outlet sesuai yang tertera dalam daftar
Kami merasakan kasih sayangMu ya Rabb…..
Mr.Hani Abdeen adalah Supir Bus hop on hop off yang kami naiki. Dia warga Amsterdam keturunan Palestina. Saat saya menyerahkan voucher free attraction dari Holland Pass dia menolak dan mengatakan pakailah itu untuk atraksi lainnya. Lalu bagaimana dengan pembayarannya? Tanya saya lebih lanjut, dia hanya tersenyum dan memberi isyarat agar saya dan Rey segera naik saja. Karena terus saya desak akhirnya dia memberi saya harga separuh dari harga normal. Namun esok harinya saya tak boleh bayar lagi menggunakan bus tersebut. Ini salah satu kasih sayangMu ya Rabb, Rejeki yang datangnya tak terduga.
Nemo Science Center
@Amsterdam Dungeon
Selama perjalanan saya perhatikan dia tidak memperlakukan turis lain seperti saya yaitu  memberi setengah harga. Karenanya saya penasaran dan mendekat lalu bertanya tentang hal itu. Jawabannya sungguh membuat saya bahagia menjadi seorang muslim, karena dimanapun kami berada rasa persaudaraan itu ada. Muslim bukanlah teroris. “we are  moslem and you know all of moslem are family, I like you and your son. You’re a good mother, I can see in your eyes. Your son look very smart and I never find a little Indonesian people speak English better than him”, hahaha aku tertawa sambil menimpali :”actually, he speaks English better than me, really”. Mr.Hani ikut tertawa lalu memberi kartu nama kakaknya seorang pemilik café yang letaknya tak jauh dari hotel dimana saya menginap yaitu sekitar Amsterdam Centraal.
Rey berhasil ‘njailin’ emaknya
Mengawali petualangan di Amsterdam dengan berfoto bersama patung lilin para artis Hollywood, atlet sepakbola bahkan Barrack Obama di Madame Tussaud. Rey sangat senang bisa foto juga dengan Albert Einstein idolanya dan beraksi ala King of Pop Michael Jackson. Sedangkan saya paling senang berpose bareng Victoria Beckham. Saya suka istri mantan kapten timnas sepak bola Inggris itu karena gaya pakaiannya yang selalu stylish di setiap kesempatan. Gaya kasual maupun glamournya menjadi salah satu ‘panutan’ saya.
With Mr.Hani @Hop on Hop off bus
Rey Piawai membaca Peta @Amsterdam Central Station
Amsterdam Dungeon, atraksi ini sejak di Bandung telah menjadi perdebatan antara saya dan Rey. Rey ngotot pengen sedangkan saya enggan. Duh….jadi mbayangin kejadian di Kualalumpur saat saya menemani Rey ke Haunted Adventure-nya Genting Highland. Saya nyaris pingsan dibuatnya, dan tak menginginkan itu terjadi di Amsterdam. Rey tak mau kompromi sehingga saya akhirnya manut. Alhamdulillah ternyata disini petualangan horornya tak seseram di Genting. Walau atraksi di dalamnya lebih variatif dan lebih lengkap termasuk adanya roller coaster tapi mereka memiliki aturan tidak menyentuh, sehingga saya cukup pejamkan mata untuk mengatasi kengerian hehehe. Berbeda dengan di Genting, para hantu jadi-jadian itu menakuti kami sambil menyentuh bahkan menarik-narik baju, itu yang membuat saya shock.
Canal cruise, berkeliling kota Amsterdam dengan ferry membuat kami merasa relax, hilang sudah lelah yang tercipta di London. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang tak biasa ditemui di Indonesia. Yang paling menarik saat melihat tempat parkir sepeda yang bertingkat layaknya parkir mobil di mall-mall Indonesia. “Apa ga ketuker ya mami?, sepeda sebanyak itu berjejer rapi dengan warna dan model yang hampir sama” celetuk Reyhan, “mereka dah terbiasa jadi pasti hafal Rey, seperti kita nyari sepatu di masjid walau sekian banyak pasti akan hafal yang mana milik kita kan. Kecuali ada yang pura-pura ga nyadar ngambil dan nuker sandal kita hehehe”
canal cruise
Jerusalem cafe
Nemo Science Center, disinilah Rey menghabiskan waktunya paling lama. Sesuai prestasinya di sekolah dia memang sangat suka dengan bidang yang satu ini. Nemo tak jauh beda dengan Petrosains di Kuala Lumpur. Teori-teori science dikemas sedemikian rupa sehingga menarik untuk dipelajari dan dimainkan oleh anak-anak. Mulai teori yang paling sederhana sampai yang tercanggih ada disini. Dan seperti biasa mulai deh Rey menjelaskan ini-itu pada saya layaknya seorang guru. “ini udah Rey pelajari di sekolah mami, teorinya gini lho….bla bla bla”, saya berdoa dalam hati sambil manggut-manggut mendengar penjelasan Rey “Terima kasih ya Allah telah dititipi anak yang cerdas, Mohon petunjukMu agar saya menjadi orang tua yang mampu mengetahui potensi dan memfasilitasinya secara maksimal. Bantu saya mewujudkan impiannya menjadi ilmuwan lulusan universitas di luar negeri. Karena dia ingin mengikuti jejak kakeknya seorang professor, lulusan program Doctor dari salah satu universitas di Amerika. Bimbinglah Rey agar istiqomah berikhtiar dalam meraih impiannya ya Allah. Amin….”.
truelove guest house
wuiiiiiih gayanya rey
Keempat atraksi diatas bisa menggunakan voucher dari Holland pass
-          Opening time Madame Tussaud         : 10.00am – 05.30pm
-          Opening time Amsterdam Dungeon    :11.00 am –05.00pm
-          Operasional Time Canal Cruise          :10.00am – 05.00pm
-          Opening Time Nemo Science Center  :10.00am – 05.00pm
Selama 2 hari/2 malam di Amsterdam kami juga sempatkan ke Rijks dan Van Gogh Museum. Berdekatan kedua museum ini ada museum Shop dan sebuah taman dimana terdapat ikon tulisan I Amsterdam. Disini sangat banyak anak muda nongkrong dan turis berfoto. Flea market juga saya datangi tapi tidak belanja karena hanya berniat belanja di Milan hehehe. Ada dua tempat terkenal di Amsterdam yang tidak saya kunjungi yaitu Volendam karena Rey tidak menginginkannya “buat apa kalo cuma pake baju khas Belanda Mami” begitu dia berargumentasi, satu tempat lainnya adalah Red light district. Saat iseng kutanyakan tempat ‘hitam’  itu kepada Mr.Hani, dia menjawab dengan tegas bahwa saya sangat tidak pantas kesana. Kita orang muslim tak boleh seperti itu. Bahkan dia yang telah puluhan tahun disini tak pernah punya keinginan mendatanginya. Oh….jadi terharu mendengar jawabannya, Tuhan telah mengirim ‘pengawal’ untuk saya dan Rey di Negara ‘bebas’ ini.
Perkenalan itu berlanjut menjadi persaudaraan
“Jerusalem” yang berlokasi di Haarlemmerstraat 117 – 1013 EM Amstredam, adalah cafénya Mr.Sami Abdeen kakaknya Mr.Hani. Kami mendatangi café ini 2 hari berturut-turut sesuai undangan sang empunya. Hari pertama kami di sambut dengan hangat. Sebagai sesama muslim kita adalah saudara dan harus saling membantu, begitulah kalimat yang diucapkan Mr.Sami. Kami disuguhi teh beraroma mint sesuai pilihan saya. Teh yang sangat nikmat, manis dan hangat sesuai dengan suasana yang tercipta saat itu. Selain itu Pizza dan sandwichnya juga sangat enak. Bahkan Rey selalu membandingkan bila dia makan Pizza sekalipun di Itali sebagai Negara asal makanan tersebut. Kesannya tetap “Pizza Mr.Sami jauh lebih enak mami”. “Itu dampak dari hati si pemberi yang tulus”, batin saya…..(kami tak pernah diperbolehkan membayar semua makanan yang disantap)
Nemo Science Center
Di café kami bercerita panjang lebar baik tentang hal-hal umum maupun sedikit ke area pribadi. Ternyata istri Mr.Sami adalah seorang dokter lulusan Universitas Indonesia yang sekarang bertugas di Batam, oleh karenanya dia sering datang ke Jakarta atau Bali untuk bertemu keluarganya. Mendengar itu kontan saya mengundangnya untuk mampir ke Bandung, saya katakan bahwa Jakarta – Bandung hanya butuh 2 jam perjalanan dengan menggunakan mobil.
Mr.Sami dan Mr.Hani adalah 2 bersaudara yang telah lebih dari 20 tahun tinggal di Amsterdam. Selain memiliki café mereka juga berbisnis ekspor impor berbagai produk. Satu hal yang menggelitik dalam pikiran saya yang akhirnya terlontarkan “so…. why Mr.Hani work as a driver in hop on hop off bus?, “yeah….he just having fun with his job” begitu Mr.Sami menjawab pertanyaan saya tentang pekerjaan adiknya. Mr.Hani sangat menyukai pekerjaannya karena bisa bertemu dan berkenalan dengan banyak orang, padahal secara finansial mereka bisa dikatakan lebih dari cukup. Terbukti Mr.Hani juga berbisnis menyewakan kendaraan pribadinya untuk city tour ataupun lintas Negara Eropa. Mengetahui hal itu akhirnya saya menggunakan jasanya untuk perjalanan menuju Brussel, city tour Brussel dan drop in  Zaventen Airport, tetap dengan separuh harga normal. Sang driver yang mengantar kami adalah istrinya yaitu Mrs.Berry yang Dutch tulen dan mualaf sejak menikah.
flea market
Hingga kini hubungan kami masih terjalin baik melalui email. Mereka berpesan, lain waktu bila datang kembali ke Amsterdam jangan tinggal di hotel, tinggal saja di rumah kami. Inilah salah satu manfaat traveling, memiliki teman bahkan saudara baru, oh bahagianya……
Pembelajaran untuk Reyhan :
-          Destinasi wisata yang saya pilih selalu dengan pertimbangan dalam rangka menambah pengalaman, wawasan dan pengetahuannya
-          Makin meyakini bahwa Islam adalah indah dan dimanapun berada umat muslim adalah saudara
-          Meyakini bahwa bila langkah kita dalam kebaikan, maka Allah SWT pasti akan selalu melindungi
-          Mengetahui Belanda sebagai Negara yang ‘free’ : baik sex, obat terlarang, narkoba dll. Tapi saya tekankan padanya bahwa itu kembali pada pribadi masing-masing untuk memilih kehidupan yang baik atau buruk, terutama harus disesuaikan dengan ajaran agama yang kita anut

No comments:

Post a Comment